Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna - detik

 

Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 15 Jan 2020 11:08 WIB
Foto ilustrasi, tak berhubungan dengan isi berita: Kapal Coast Guard China di ZEE Indonesia. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta - Baru-baru ini, isu China mengklaim Perairan Natuna mengemuka. Peta Nine Dash Line atau 9 Garis Putus-putus China beririsan dengan perairan Natuna.

Kini, masyarakat Indonesia mengenal China menggunakan dasar 9 Garis Putus-putus (Nine Dash Line) sebagai batas Laut China Selatan. Ujung dari 9 Garis Putus-putus itu menabrak Natuna, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Sebenarnya, istilah 9 Garis Putus-putus lebih akrab digunakan oleh publik internasional ketimbang publik dalam negeri China. Dilansir Time, Rabu (15/1/2020), media-media China sendiri jarang menggunakan istilah itu. Dalam sejarahnya, China bahkan menyebut garis imajiner itu sebagai 11 Garis Putus-putus.

Baca juga:

Sejarah awal mula pembuatan peta Laut China Selatan diuraikan oleh jurnalis sekaligus peneliti dari Chatam House, The Royal Institute of International Affairs, bernama Bill Hayton. Karyanya berjudul 'The Modern Origins of China's South China Sea Claims: Maps, Misunderstandings, and the Maritime Geobody', dimuat dalam jurnal Modern China, Sage Journals, tahun 2018.

Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna
Bill Hayton, Associate Fellow of Chatam House (Chatam House)

Bill Hayton sendiri lebih sering menggunakan istilah 'Garis U' untuk menyebut 9 Garis Putus-putus itu.

9 Garis Putus-putus memang berbentuk huruf U, berawal dari selatan daratan China dan berujung di kawasan Natuna, melintasi lautan di antara Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna
Nine Dash Line atau 9 Garis Putus-putus yang diklaim China, menabrak Natuna milik RI. (Komunikasi China ke PBB 7 Mei 2009/www.un.org)


Simak Juga "Jika Tak Ada Kesamaan Dasar Hukum, Polemik Natuna Dinilai Tak Akan Selesai"


Awalnya tak sebesar itu

Awal sejarah Garis U Laut China Selatan tak bisa dilepaskan dari sengketa masa lalu China dengan Jepang dan Prancis. Ketegangan dengan Jepang muncul lebih awal. Lokasi-lokasi yang menjadi sengketa dengan Jepang adalah sebagai berikut:

1. Kepulauan Prata (Dongsha/Pasir Barat)
2. Kepulauan Paracel (Xisha/Pasir Timur)

Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna
Ilustrasi peta-peta di Laut China Selatan. (Hobe/Holger Behr/Wikimedia Commons)

Pada 1907, muncul isu di China bahwa Jepang mencaplok Pulau Prata di selatan daratan China. Sebenarnya, bukan pemerintah Jepang yang menguasai pulau itu, melainkan pengusaha pribadi bernama Nishizawa Yoshiji yang menjalankan bisnis tambang pupuk guano (kotoran burung laut). Namun sentimen nasionalisme China dan kebencian terhadap Jepang kadung bergelora.

Soal 9 Garis Putus-putus, Awalnya Klaim China Tak Sampai Natuna
Guano, kotoran burung di tengah lautan. (John Harald Sobi/Creative Commons/Wikimedia Commons)


Dua tahun kemudian, kapal perang China mendekati Pulau Prata dan menyambangi kantor Nishizawa. Akhirnya pemerintah Jepang tak mau kena boikot China dan mendeklarasikan bahwa Pulau Prata adalah milik China dan telah digunakan oleh para nelayan China sejak zaman dulu.


Baca juga:

Pada 1909, giliran Kepulauan Paracel di sebelah barat yang disambangi tiga kapal perang China, mereka menetapkan kawasan ini sebagai wilayah kedaulatannya, ditandai dengan penembakan meriam, penancapan bendera, dan penamaan pulau ini dengan bahasa China, yakni Xisha. Dikabarkan juga, di pulau itu sempat ada bendera Matahari Terbit dan ratusan buruh Nishizawa.


Baca juga:

Sejak saat itu sampai terbitnya peta resmi Republik China tahun 1943, Negeri Tirai Bambu itu menganggap batas selatan lautnya adalah sampai Kepulauan Prata dan Paracel. Bila dilihat di peta, letak kepulauan itu memang tidak terlalu jauh dari daratan utama China.

Memang, awal teritori laut China tak sebesar seperti 9 Garis Putus-putus saat ini sampai menyenggol Natuna. Namun itu berubah seiring jalannya waktu.

Simak berita selanjutnya.


(dnu/imk)

Baca Juga

Komentar