Hubungan AS-Tiongkok Tegang, Sikap Netral ASEAN Dinilai Tepat By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Hubungan AS-Tiongkok Tegang, Sikap Netral ASEAN Dinilai Tepat By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Hubungan AS-Tiongkok Tegang, Sikap Netral ASEAN Dinilai Tepat

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 6, 2023
Lead Advisor Economic Research Institute for ASEAN and East Asia

Jakarta, Beritasatu.com - Keputusan ASEAN untuk tetap netral di tengah ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok merupakan keputusan yang tepat. Apalagi, keduanya memegang peran penting bagi perekonomian ASEAN.

Hal ini diungkapkan oleh Lead Advisor Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) khusus kawasan Asia Tenggara Lili Yan Ing saat menghadiri Bloomberg CEO Forum di Jakarta, Rabu (6/9/2023) petang.

"Meminta ASEAN untuk memisahkan diri dari Tiongkok, atau memisahkan diri dari mitra dagang lainnya baik itu Eropa maupun AS ini akan menghancurkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan ASEAN,” ujar Lili.

Berdasarkan perhitungan Lili, perdagangan negara anggota ASEAN dengan mitra dagangnya telah naik signifikan selama kurun waktu 2000-2022. Perdagangan ASEAN-Eropa naik tiga kali lipat dari US$ 110 miliar menjadi US$ 342 miliar.

Begitu pula dengan AS-ASEAN yang meningkat dari US$ 135 miliar menjadi US$ 452 miliar atau naik lebih dari tiga kali lipat.

Lalu, perdagangan ASEAN dengan Tiongkok meroket dari US$ 39 miliar menjadi US$ 975 miliar, atau mengalami kenaikan 24 kali lipat.

Menurut Lili, terlepas dari siapa pun presiden yang terpilih, kebijakan luar negeri AS terhadap Tiongkok tidak akan berubah, sehingga belum ada tanda-tanda ketegangan AS-Tiongkok mereda.

"Siapa pun yang akan memimpin AS ke depannya. Baik itu Demokrat atau Republik. Kebijakan luar negeri AS terhadap Tiongkok akan sama. Begitu pula dengan kebijakan luar negeri Tiongkok terhadap AS. Jadi ketegangan perdagangan, teknologi maupun keamanan, akan meningkat. ASEAN perlu mempersiapkan diri untuk itu," ucapnya.

Lili turut mengomentari tren friendshoring atau kebijakan sebuah negara yang mendapatkan bahan baku, komponen atau produk manufaktur dari negara-negara sahabat.

"Jadi ini tidak berdasarkan efisiensi dan biaya produksi. Saya rasa ini bukan kebijakan yang tepat untuk para usaha. ASEAN harus tetap seimbang, dan menjaga hubungan positif dengan Tiongkok, AS, Eropa maupun mitra dagang dan investasi lainnya,” tutup Lili.

Search-light.f9feb9a5
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Opsiinfo9

Opsi lain

powered by Surfing Waves

Post Bottom Ad

Pages