Ini Isi Kesepakatan KTT ASEAN Plus Three soal Kerja Sama Kendaraan Listrik - detik

 Ini Isi Kesepakatan KTT ASEAN Plus Three soal Kerja Sama Kendaraan Listrik



Jakarta -

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three (dengan China, Jepang dan Korea Selatan) menyepakati kerja sama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pertemuan ini membahas peran penting kendaraan ramah lingkungan dalam mengurangi emisi.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, KTT ASEAN Plus Three (APT) ini telah menyepakati kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan listrik kawasan. Pertemuan itu menghasilkan "ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem".

"Kalau teman-teman ingat di KTT 42 (di Labuan Bajo), leaders ASEAN menyepakati masalah pengembangan atau pembangunan ekosistem EV, nah dengan APT ini adalah penerjamahan atau implementasi dari kesepaktan ASEAN yang kemudian mendapatkan dukungan kerja sama plus three-nya (China, Jepang, Republik Korea)," ujar Retno.

Dalam dokumen "ASEAN Plus Three Leaders Statement on Developing Electric Vehicle Ecosystem", telah disepakati beberapa poin terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Berikut isinya.

  • Mempromosikan pengembangan kendaraan listrik yang merupakan salah satu jalur penting negara-negara ASEAN Plus Three dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, mempercepat transisi energi yang berkeadilan, dan mencapai emisi bersih/netralitas karbon melalui berbagai jalur, sekaligus meningkatkan keamanan energi masing-masing negara ASEAN Plus Three.
  • Mendukung pengembangan dan pertukaran informasi ekosistem kendaraan listrik regional yang menjadikan adopsi kendaraan listrik bersamaan dengan penurunan emisi sektor ketenagalistrikan melalui berbagai teknologi.
  • Mendorong harmonisasi peraturan regional dan langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama standar ekosistem kendaraan listrik untuk memperkuat rantai nilai industri kendaraan listrik, mendorong fasilitasi perdagangan, dan memastikan interoperabilitas dan mobilitas lintas batas yang lancar, khususnya berbasis pelatihan dan sertifikasi berdasarkan standar internasional, termasuk namun tidak terbatas pada penilaian pengujian kinerja kendaraan, teknologi, standar keselamatan serta perlindungan risiko kebakaran, spesifikasi produk, infrastruktur, stasiun pengisian, pertukaran baterai, distribusi listrik baterai, daur ulang pembuangan akhir masa pakai, daur ulang atau pembuangan baterai dan komponen EV.
  • Mendukung ASEAN untuk memainkan peran penting dalam produksi global industri kendaraan listrik termasuk baterai untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang kuat.
  • Menjajaki kerja sama dan kolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, seperti: mendorong liberalisasi dan fasilitasi perdagangan; peningkatan infrastruktur dan stasiun pengisian; menciptakan lingkungan usaha dan iklim investasi yang mendukung untuk menarik investasi, termasuk kemitraan pemerintah-swasta; meningkatkan partisipasi UMKM; melakukan kerja sama dalam kegiatan penelitian dan pengembangan serta pengembangan sumber daya manusia; kerja sama di bidang-bidang mutakhir seperti teknologi informasi (TI), sistem transportasi cerdas (ITS), dan inovasi teknologi mobilitas; mempromosikan peluang investasi dalam pengembangan industri dan rantai pasokan kendaraan listrik serta meningkatkan kesadaran masyarakat; mendorong transfer teknologi melalui kerja sama dengan produsen kendaraan listrik dan baterai internasional; mengelola dampak lingkungan dengan baik terutama yang terkait dengan pengelolaan kendaraan listrik yang habis masa pakainya serta ekstraksi mineral dan logam yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik; memperkuat ketahanan energi; mempromosikan penggunaan energi terbarukan di sektor mobilitas; menciptakan kebijakan yang adil dan efektif mengenai kelancaran transisi untuk secara bertahap mengganti kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional menjadi Kendaraan Tanpa Emisi; sambil memajukan dekarbonisasi kendaraan bermesin pembakaran internal; membangun rantai pasokan kendaraan listrik yang lebih tangguh, dan menangani agenda pembiayaan yang akan mendukung pengembangan kendaraan listrik termasuk pembiayaan transisi.
  • Mempromosikan kerja sama, kemitraan, dan keterlibatan dengan sektor swasta untuk memajukan ekosistem kendaraan listrik regional.

Simak Video "Jokowi: Bagi Indonesia Kemitraan ASEAN-Korsel Partnership of The Future"

Jokowi: Bagi Indonesia Kemitraan ASEAN-Korsel Partnership of The Future

(rgr/din)

Baca Juga

Komentar