Apa Itu Cacar Monyet? Ini Sejarah, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Jakarta, Beritasatu.com – Cacar monyet atau monkeypox menjadi kekhawatiran bagi kesehatan masyarakat global. Pasalnya, cacar monyet tergolong penyakit dengan tingkat penularan tinggi. Dilansir WHO, pada Mei 2022, kasus cacar monyet dilaporkan melanda beberapa negara di dunia.
Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara Eropa dan Amerika Tengah. Uniknya, kasus yang dilaporkan sebagian besar teridentifikasi dari pria gay dan biseksual berusia 20-50 tahun.
Di indonesia, kasus cacar monyet pertama kali terdeteksi pada 20 Agustus 2022 lalu. Kemudian Kementerian Kesehatan mengonfirmasi satu kasus baru yang terdeteksi di Jakarta pada 14 Oktober 2023. Pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Saat ini, pemerintah sedang mengawasi tujuh orang yang sempat melakukan kontak dekat dengan pasien.
Apa Itu Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet. Virus cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus yang sama dengan virus variola, virus yang menyebabkan cacar pada kulit.
Sejarah Cacar Monyet
Cacar monyet pertama kali ditemukan di Denmark pada 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.
Kasus cacar monyet pada manusia yang pertama kali dilaporkan adalah seorang anak laki-laki berusia sembilan bulan di Kongo, Afrika Tengah pada 1970. Cacar monyet dapat menyebar dari manusia ke manusia atau terkadang dari hewan ke manusia.
Gejala Cacar Monyet
Masa inkubasi virus cacar monyet biasanya mencapai 1 hingga 2 minggu sebelum gejala muncul. Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar biasa, tetapi lebih ringan dan jarang berakibat fatal. Selain itu, seseorang yang terpapar virus cacar monyet biasanya memiliki gejala flu yang diikuti dengan timbulnya ruam di kulit.
Ruam tersebut biasanya seperti jerawat atau lepuhan disertai rasa nyeri. Munculnya ruam bisa di sekitar wajah, mulut, tangan, kaki, dada, bahkan di kelamin. Ruam ini biasanya akan bertahan 2 hingga 4 minggu.
Cara Mendeteksi dan Mengobati Cacar Monyet
Cacar monyet dapat dideteksi dengan uji polymerase chain reaction (PCR). Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi cacar monyet dan biasanya penderita akan sembuh dengan sendirinya.
Mengingat kemiripannya dengan cacar biasa, obat antivirus dan globulin imun dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus cacar monyet, terutama untuk orang dengan gejala yang cukup parah. Sebagai informasi, globulin imun atau protein antibodi adalah jenis protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Vaksin Cacar Monyet
Saat ini, tersedia vaksin bernama Jynneos yang dibuat untuk melemahkan virus cacar monyet. Vaksin ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk mencegah penyakit cacar biasa dan cacar monyet. Namun penggunaannya masih terbatas pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang berisiko tinggi terpapar virus cacar monyet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar