Roket R Han 122B Dibanggakan Media Rusia Karena Dikembangkan Indonesia di Fasilitasnya Sendiri Secara Mandiri - Zona Jakarta

 Internasional 

Roket R Han 122B Dibanggakan Media Rusia Karena Dikembangkan Indonesia di Fasilitasnya Sendiri Secara Mandiri - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.COM- R Han 122B dan R Han 450 versi dummy produk sudah dipamerkan PT Dahana Indonesia di ajang Vietnam International Defence Expo (VINDEX) 2024 yang berlangsung pada tanggal 19 – 22 Desember 2024 di Pusat Pameran Bandara Gia Lam di Hanoi, Vietnam.

Tak cuma dummy produk R Han 122B dan R Han 450, PT Dahana dalam rilis resminya pada 21 Desember 2024 juga membawa Ammonium Nitrat, dabex, Dayagel Series, Bomb P Series, hingga Dayadet non-electronic detonator di Vindex 2024.

Jauh sebelum berhasil mengembangkan R Han 450, Indonesia sebenarnya sudah sukses membuat R Han 122b duluan.

Dikutip Zonajakarta.com dari rilis BRIN pada 15 Desember 2023, roket R Han 122B dikembangkan oleh Pusat Teknologi Roket LAPAN bersama Konsorsium Roket Nasional sejak 2006.

Roket ini menggunakan bahan bakar padat komposit berbasis HTPB/AP dengan konfigurasi grain propelan ganda, hollow, dan star-7.

Baca Juga:

Dengan panjang total 2915 mm dan berat 63 kg, R Han 122B memiliki 4 sirip lipat berbentuk seperempat lingkaran dan diluncurkan melalui sistem peluncur multi laras tabung.

Roket ini mampu menjangkau hingga 28 km, dan dapat membawa warhead seberat 18 kg.

Perjalanan pengembangan roket ini melewati tahap desain konseptual, desain awal, pembuatan prototype, serta serangkaian pengujian statis dan dinamis sejak 2009 sebagai respons atas kebutuhan substansi roket GRAD RM 70 yang diimpor oleh Marinir TNI AL.

Pengembangan R Han 122B dijelaskan Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto bermula ketika dirinya menjelang pindah ke Teknologi Satelit.

"Jadi waktu itu dari marinir yang dipinjamkan ke kita dan teknologinya probably different.

Baca Juga:

Mereka itu propellantnya berbeda, mereka pakai double base ya, dengan teknologi prosesnya yang berbeda," ujarnya saat penandatangan kerja sama lisensi antara BRIN dan PT Pindad, Kamis (14/12/2023).

Oleh karena itulah, tim periset yang terdiri dari Henny Setyaningsih, Rika Andriarti, Heru Supriyatno, Lilis Mariani dkk harus memutar otak dengan modal yang kita punya, dapat melakukan reverse engineering atau alih teknologi untuk RHAN 122 itu.

"Tapi kita stay with the plan, user requirement-nya harus bisa masuk, harus bisa lebih baik, dan risetnya makan waktu cukup lama, lebih dari 10 tahun," ungkapnya.

Perubahan manajemen dari LAPAN ke BRIN di akhir 2021 memperkuat fokus pada riset dan pengembangan, dengan mengalihkan produksi massal ke industri pertahanan.

Roket R Han 122B Dibanggakan Media Rusia Karena Dikembangkan Indonesia di Fasilitasnya Sendiri Secara Mandiri

Akhirnya, pada pertengahan 2023, tujuh paten terkait R Han 122B telah terdaftar setelah percepatan penyusunan ulang draft HKI, memulai pembahasan kontrak lisensi dengan industri pertahanan.

Baca Juga:

Pindad lewat rilis resminya pada Januari 2016 lalu menyebut pengembangan roket R Han 122B memiliki tujuan utama menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikan roket R Han 122B sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI sebagai senjata utama untuk mensubtitusi persenjataan yang selama ini diperoleh dari luar negeri.

Dengan pengembangan R Han 122B diharapkan, Indonesia berhasil mewujudkan kemandirian dalam produksi roket nasional.

Niat Indonesia untuk memiliki kemandirian dalam produksi roket nasional menjadi sorotan media Rusia, Topwar edisi 28 Februari 2017 yang tertarik dengan usaha Indonesia membuat roket R Han 122B sendiri.

Topwar lewat artikelnya yang berjudul "Angkatan Darat Nusantara: Industri Pertahanan Indonesia Terus Berkembang" dengan bangga membeberkan perkembangan industri pertahanan Indonesia termasuk pengembangan R Han 122B.

Roket R Han 122B Dibanggakan Media Rusia Karena Dikembangkan Indonesia di Fasilitasnya Sendiri Secara Mandiri

"Indonesia memproduksi rudal R-HAN 122B di fasilitasnya sendiri, sementara uji coba versi yang disempurnakan telah berhasil dilakukan pada bulan Agustus 2015.

Baca Juga:

Jenis rudal ini dikembangkan oleh konsorsium Dahana, Dirgantara, dan Pindad dengan melibatkan berbagai lembaga pemerintah.

Roket R-HAN 122B memiliki panjang 2,81 meter, baling-balingnya adalah mesin roket berbasis amonium nitrat dengan waktu pembakaran tiga detik.

Hal ini memungkinkan roket dengan hulu ledak 15 kg ini terbang hingga 30,5 km," jelas Topwar seperti dikutip Zonajakarta.com.

Halaman:

Tak cuma turut mengembangan R Han 450 yang memiliki jangkauan lebih jauh dari R Han 122B, Indonesia juga berencana membangun pabrik propellan yang bisa bikin NKRI kebal embargo bahan peledak dari negara asing.

***

Editor: Zulaika Rizkia

Sumber: BRIN, topwar.ru, Dahana.id, pindad com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
SHARE:

Rekomendasi

Terpopuler

1

Negara Kawasan Asia Pasifik Bangkitkan Kekuatan Tempur Amfibi Satu Negara Ini Langsung Pesan Alutsista Besar-Besaran ke indonesia

4

Media Turki Beberkan Alasan Indonesia Jadikan Pesawat Tak Berawak Buatan Turki Untuk Menjaga Natuna Gantikan Drone Buatan China

5

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita