Tips
7 Minuman Penyebab Dehidrasi saat Puasa
Termasuk beberapa jus buah dan sayuran
Intinya Sih...
- Soda, teh, alkohol, minuman energi, kopi, jus buah dan sayuran dapat menyebabkan dehidrasi saat puasa.
- Minuman berkarbonasi mengandung gula dan kafein yang meningkatkan keluaran urine. Teh dan alkohol juga memiliki efek diuretik.
- Konsumsi air putih sebagai pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama puasa. Batasi konsumsi minuman lain yang bersifat diuretik.
Sebagian besar tubuh kamu terdiri dari air, dan hidrasi yang tepat memberikan manfaat positif bagi tubuh dalam berbagai cara. Seperti, menjaga kesehatan otak, persendian, sistem kekebalan tubuh, ginjal, hati, dan usus yang optimal.
Selama puasa, kamu tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam, yang meningkatkan risiko mengalami dehidrasi. Untuk mengatasinya, kamu perlu minum banyak cairan saat sahur dan berbuka.
Akan tetapi, kamu tidak boleh sembarangan memilih minuman. Pasalnya, beberapa minuman mengandung bahan yang dapat meningkatkan keluaran urine sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.
Berikut ini jenis minuman penyebab dehidrasi saat puasa sehingga patut dihindari saat sahur maupun berbuka.
1. Soda
Soda tinggi akan kandungan gula dan kafein, bahkan soda diet pun tidak lebih baik daripada soda reguler.
Sebuah penelitian menemukan bahwa minuman berkarbonasi menyebabkan dehidrasi melalui efek diuretik yang terkait dengan gula dan kafein.
Selain itu, jika kamu memilih soda diet, kamu mungkin akan mengalami gangguan pencernaan yang lebih parah. Sebagai akibatnya, kamu bisa mengalami dehidrasi yang lebih serius.
2. Teh berkafein dan teh herbal tertentu
ilustrasi teh hijau (pixabay.com/mirkostoedter)Teh menjadi minuman favorit banyak orang untuk membatalkan puasa. Sayangnya, minum teh saat berbuka berisiko menyebabkan dehidrasi karena kandungan kafeinnya.
Kandungan kafein dalam teh bervariasi, tergantung jenis daun teh yang dipilih dan berapa lama teh diseduh.
Meskipun teh cenderung mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi, tetapi peningkatan konsumsi teh tetap dapat berkontribusi terhadap jumlah total kafein yang dikonsumsi setiap hari dan mengakibatkan dehidrasi.
Selain itu, banyak teh juga mengandung kadar gula yang tinggi dari susu manis, gula, atau sirup, yang mungkin tidak terlalu menghidrasi untuk menghilangkan dahaga.
3. Bir, wine, dan minuman keras lainnya
Minuman beralkohol, seperti bir dan wine, dapat mengubah keseimbangan cairan tubuh dengan mengurangi sekresi vasopresin, yaitu hormon yang terlibat dalam pengaturan produksi urine.
Menurut sebuah penelitian kecil terhadap 11 laki-laki, mengonsumsi bir dengan kandungan alkohol 5 persen setelah berolahraga meningkatkan produksi urine secara signifikan lebih banyak dibandingkan mengonsumsi minuman olahraga (Frontiers in Nutrition, 2016).
Dalam penelitian lain terhadap 20 orang dewasa lanjut usia, minum dua porsi wine meningkatkan produksi urine jangka pendek. Namun, efek dari jenis alkohol tertentu mungkin berbeda.
4. Minuman berenergi
ilustrasi minuman berenergi (pixabay.com/igorovsyannukov)Jenis minuman energi tertentu mengandung bahan lain yang dapat menyebabkan dehidrasi. Taurin, misalnya, merupakan senyawa dengan efek diuretik. Taurin sendiri biasanya ditambahkan ke dalam minuman energi karena dapat meningkatkan kinerja atletik.
Karena alasan ini, penting untuk membatasi asupan minuman berenergi. Lebih baik fokus pada gizi dan cukupi hidrasi untuk meningkatkan performa atletik.
5. Kopi
Kopi dikenal sebagai salah satu minuman yang paling mungkin menyebabkan dehidrasi. Alasannya, kandungan kafein dalam kopi sangatlah tinggi.
Meskipun begitu, kamu tidak perlu meninggalkan kopi secara total. Sebab, satu atau dua cangkir kopi tidak akan membuatmu mengalami dehidrasi berat.
Gejala dehidrasi biasanya dirasakan setelah minum lima cangkir kopi. Untuk amannya, selama puasa batasi asupan kopi maksimal dua gelas sehari.
6. Jus tertentu
ilustrasi jus jeruk (pexels.com/Zhengdong Hu)Beberapa jus buah dan sayuran bisa menjadi pilihan yang sangat sehat dan menghidrasi. Namun, jus tertentu sebenarnya bisa membuat dehidrasi, terutama yang tidak mengandung 100 persen buah dan ditambah gula rafinasi.
Ditambah, bahan jus tertentu mungkin mengandung nutrisi yang juga bersifat diuretik.
Misalnya, jus seledri mengandung asparagine yang tinggi, suatu asam amino yang bersifat diuretik. Bit kaya akan kalium, yang dapat membantu tubuh mendistribusikan air sehingga menjaga hidrasi, tetapi dapat memiliki efek sebaliknya bila dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
7. Smoothie protein
Kandungan protein yang tinggi dalam smoothie bersama dengan tambahan gula dan yogurt rasa akan menghasilkan efek dehidrasi, dikutip dari Times of India.
Urine berwarna gelap dan rasa lelah merupakan tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai. Jika kamu ingin berbuka dengan smoothie, hindari bahan tambahan, seperti gula, yoghurt dengan perasa, kental manis, atau bahan lain yang sifatnya menambah rasa manis.
Jadi, pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama puasa adalah dengan minum air putih. Batasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan pemanis karena bahan-bahan itu pada dasarnya bersifat diuretik atau meningkatkan keluaran air dari tubuh.
Baca Juga: Aturan Minum Air Putih saat Puasa agar Tidak Dehidrasi
Referensi
"6 Reasons to Stop Drinking Pop." Beaumont Health System. Diakses Maret 2025.
"Do Some Drinks Cause Dehydration?" Healthline. Diakses Maret 2025.
"Coffee, Cocktails, and 5 More Drinks That Are More Dehydrating Than You Might Think." Real Simple. Diakses Maret 2025.
"Dehydrating drinks: Caffeine, sugar, and other ingredients." Medical News Today. Diakses Maret 2025.
Desbrow, Ben, Daniel Murray, Gary Leveritt, and Christopher Irwin. "Post-Exercise Rehydration: Effect of Consumption of Beer with Varying Alcohol Content on Fluid Balance after Exercise." Frontiers in Nutrition 3 (2016): 45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar