Daftar Barang yang Kena Dampak Kebijakan Tarif Trump, Apa Saja? Halaman all - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Daftar Barang yang Kena Dampak Kebijakan Tarif Trump, Apa Saja? Halaman all - Kompas

Share This

 

Daftar Barang yang Kena Dampak Kebijakan Tarif Trump, Apa Saja? Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik sebesar 32 persen untuk Indonesia pada Kamis (3/4/2025).

Kebijakan tersebut bakal berdampak pada tarif bea masuk pada sejumlah produk buatan Amerika Serikat yang berlaku mulai 9 April 2025.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kebijakan tarif Trump bakal berdampak pada sejumlah barang di Indonesia, khususnya produk ekspor.

"Karena tarif resiprokal berlaku secara universal, maka produk yang paling terdampak adalah komponen elektronik, mesin, minyak kelapa sawit, alas kaki, pakaian jadi, minyak kelapa sawit (SPO), suku cadang kendaraan, karet, dan produk perikanan," kata Bhima saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (4/4/2025).

Negosiasi Tarif Trum 32 Persen, Indonesia Kirim Tim Lobi Tingkat Tinggi ke AS

Selain Indonesia, kebijakan tarif Trump juga dikenakan pada 180 negara lainnya.

Namun, jika dibandingkan negara di Asia Tenggara lainnya, tarif timbal balik Indonesia terbilang cukup besar. Sebagai contoh, Singapura hanya dikenai tarif timbal balik 10 persen, sedangkan Malaysia dikenai 24 persen.

Baca juga: Daftar Negara yang Tidak Dikenai Kebijakan Tarif Trump

Daftar barang yang kena dampak kebijakan tarif Trump

Berikut ini produk ekspor yang terkena kebijakan tarif Trump:

1. Produk otomotif

Bhima menjelaskan, sektor otomotif bakal ikut kena dampak kebijakan tarif Trump. Dia mengatakan, sektor otomotif antara 2019-2023 mengalami pertumbuhan dengan rata-rata 11 persen.

Dengan adanya kebijakan tarif Trump, pertumbuhan ekspor otomotif bisa menjadi negatif.

"Pertama, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal, (sehingga) penjualan kendaraan bermotor turun di AS," kata dia.

Dampak berikutnya adalah probabilitas resesi ekonomi AS naik karena permintaan lesu. Hal tersebut berkorelasi dengan perekonomian di Indonesia. Pasalnya setiap 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi di AS, maka penurunan pula ekonomi di Indonesia sebesar 0,08 persen.

Dampak lainnya akan dirasakan oleh produsen otomotif Indonesia yang tidak mudah berpindah ke pasar domestik karena spesifikasi kendaraan yang dieskpor berbeda.

"Imbasnya, layoff dan penurunan kapasitas produksi semua industri otomotif di dalam negeri," ungkap Bhima.

Baca juga: 3 Strategi Presiden Prabowo Hadapi Tarif Impor Trump, Ada Danantara

2. Komponen elektronik

Tak hanya produk otomotif, barang lainnya seperti komponen elektronik juga bakal kena dampak kebijakan tarif Trump.

"(Hal ini) karena kaitan antara produsen elektronik dan suku cadang kendaraan bermotor," tutur Bhima.

Dia juga menjelaskan bahwa komponen elektronik adalah produk ekspor Indonesia ke AS yang cukup tinggi.

3. Tekstil dan pakaian

Produk barang ekspor berikutnya yang terdampak kebijakan tarif Trump adalah produk di sektor padat karya, seperti pakaian jadi dan tekstil.

"Pakaian jadi dan tekstil diperkirakan makin terpuruk," kata Bhima.

Dia mengatakan, sebagian besar merek Internasional yang ada di Indonesia memiliki pasar besar di AS. Sehingga, ketika produk ekspor tersebut terkena kebijakan tarif Trump, mereka tersebut akan turun berdasarkan jumlah order atau pemesanan ke pabrik Indonesia.

Sementara di dalam negeri, produk pakaian jadi dan tekstil justru dibanjiri oleh produk ekspor dari negara Vietnam, Kamboja, dan China.

Baca juga: 5 Dampak Serius bagi Indonesia Usai Trump Terapkan Tarif 32 Persen, Potensi PHK-IHSG Melemah

4. Produk kosmetik dan obat-obatan

Sementara itu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan, kebijakan tarif Trump juga akan berdampak pada produk ekspor Indonesia berupa bahan kimia, kosmetik, dan obat-obatan.

"Kebijakan ini secara khusus memukul produk-produk yang selama ini bersaing ketat dengan barang produksi lokal AS, seperti barang elektronik, mesin, bahan kimia, kosmetik, obat-obatan, besi, baja, dan sejumlah besar produk pertanian," tuturnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Menurut dia, penambahan tarif impor yang tinggi ini bakal meningkatkan biaya ekspor secara tajam bagi produsen dan eksportir Indonesia.

Hal ini berdampak pada penurunan daya saing produk Indonesia di pasar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here