Skip to main content
728

Awas Resesi Global, Iran Tutup Selat Hormuz Bisa Memicu Lonjakan Harga Minyak | Sindonews

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,

Awas Resesi Global, Iran Tutup Selat Hormuz Bisa Memicu Lonjakan Harga Minyak | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 23 Juni 2025 - 09:26 WIB

Awas Resesi Global,...

Pemblokiran Selat Hormuz memicu kekhawatiran lonjakan tajam harga minyak dunia yang dapat memicu resesi global. Foto/Dok

JAKARTA 

- Parlemen Iran telah memilih untuk menutup

Selat Hormuz 

yang merupakan jalur pengiriman vital sebagai balasan atas serangan Presiden AS Donald Trump terhadap negara tersebut. Pemblokiran Selat Hormuz memicu kekhawatiran lonjakan tajam

 harga minyak dunia 

yang dapat memicu

resesi global 

.

Namun keputusan Trump untuk bersama Israel dengan melancarkan serangan AS ke Iran telah memicu serangkaian peristiwa yang diperingatkan para analis dapat mendorong harga minyak menjadi jauh lebih tinggi. Seperti diketahui kontrak berjangka minyak mentah telah mengalami lonjakan lebih dari 10% sejak perang Iran vs Israel dimulai.

Kini ancaman penutupan Selat Hormuz diyakini bakal semakin membuat harga minyak mentah semakin mahal. Pasalnya seperlima dari konsumsi minyak dunia mengalir melalui Selat Hormuz, yang merupakan pintu gerbang dari Teluk Persia.

Baca Juga: AS Desak China Bujuk Iran Tak Menutup Selat Hormuz

Pemungutan suara parlemen Iran yang dilaporkan oleh Reuters, disebutkan sifatnya tidak mengikat karena keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Tetapi analis sudah memprediksi kenaikan harga minyak USD5 sebelum hasil pemungutan suara diketahui.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio meminta pihak berwenang China untuk mendesak Iran agar tidak menutup Selat Hormuz, yang merupakan salah satu jalur pengiriman minyak utama dunia.

Pernyataan Rubio di Fox News "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo" terlontar setelah penyiar Iran Press TV melaporkan bahwa parlemen Iran telah menyetujui untuk menutup Selat Hormuz, di mana sekitar 20% pasokan minyak dan gas global melewatinya.

Analis memperingatkan keadaan bisa dengan cepat berubah buruk bagi pasar minyak dan ekonomi global, jika muncul tanda-tanda konkret peningkatan ketegangan di sekitar Selat Hormuz. Baca Juga: Siaga Tinggi, CEO Shell Wanti-wanti Dampak Pemblokiran Selat Hormuz

"Jika titik choke ekonomi yang penting ini ditutup, gangguan semacam itu akan mendorong harga minyak menuju USD100 per barel, atau bahkan lebih tinggi," tulis Joe Brusuelas, kepala ekonom untuk RSM US, dalam sebuah catatan kepada investor.

Sementara itu analis di JPMorgan Chase telah menyuarakan kekhawatiran akan pemblokiran Selat Hormuz sebagai "skenario terburuk". Ia memperkirakan, efeknya bisa mendorong inflasi di AS menjadi 5%.

Ini karena jalur transportasi laut itu tempat sekitar 20% pengiriman minyak dan gas alam dunia melewati negara-negara penghasil minyak Teluk — tidak hanya Iran, tetapi juga Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan lainnya - dan banyak negara lain.

(akr)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Israel Balas Serang...

Israel Balas Serang Iran, Harga Emas dan Minyak Dunia Meroket

Posting Komentar

0 Komentar

728