Pilihan

Pentagon Akui Balon Mata-mata China Tak Curi Data Intelijen AS - CNN Indonesia

 

Pentagon Akui Balon Mata-mata China Tak Curi Data Intelijen AS

CNN Indonesia
Jumat, 30 Jun 2023 04:20 WIB
Setelah melakukan penyelidikan, Pentagon menyatakan balon mata-mata China tak mengumpulkan data AS saat melintas beberapa bulan lalu.
Setelah melakukan penyelidikan, Pentagon menyatakan balon mata-mata China tak mengumpulkan data AS saat melintas beberapa bulan lalu. (REUTERS/Randall Hill)
Jakarta, CNN Indonesia --

Balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS di atas Atlantik pada Februari tidak mengumpulkan informasi intelijen saat terbang melintasi Amerika Serikat. Pentagon mengonfirmasi hal itu pada Kamis (29/6).

Namun, juru bicara Pentagon Pet Ryder mengatakan mereka akan terus mengambil langkah-langkah demi mengurangi potensi pengumpulan data oleh balon tersebut.

Lihat Juga :

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memutuskan itu tidak mengumpulkan (informasi intelejen AS) saat transit atau terbang di atas Amerika Serikat," kata Pat Ryder seperti diberitakan AFP.

"Tentu saja upaya yang kami lakukan berkontribusi untuk itu," kata Ryder tanpa penjelasan lebih lanjut.

Balon besar dengan muatan elektronik yang besar terbang di atas Amerika Serikat dari Alaska sejak akhir Januari hingga awal Februari 2023. Balon itu melintasi instalasi militer dan memicu kekhawatiran Beijing sedang meraup intelijen penting.

Balon putih tersebut ditembak jatuh pada 4 Februari di lepas pantai Carolina Selatan, dan diambil dari lautan Atlantik oleh militer AS. Mereka langsung mempelajari isinya sejak saat itu.

Insiden itu memicu ketegangan baru dalam hubungan antara Beijing dan Washington, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan yang telah lama direncanakan ke China pada Februari 2023.

Pilihan Redaksi

Padahal, perjalanan itu awalnya direncanakan dengan tujuan meningkatkan hubungan bilateral AS dan China.

Di sisi lain, China telah membantah balon melintas di atas AS untuk mengumpulkan intelijen. Mereka pun mengatakan balon tersebut tersesat saat memasuki wilayah udara AS.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan balon yang diduga pengintai itu adalah balon udara airship sipil yang digunakan untuk penelitian meteorologi.

Pada saat yang sama, seorang pejabat AS mengatakan balon tersebut memiliki banyak antena termasuk susunan yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan menemukan komunikasi geo.

"Itu dilengkapi dengan panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif," kata pejabat itu.

(AFP/chri)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek