BRIN Siapkan Obat Antiinfeksi dari Sumber Daya Alam Hayati - Beritasatu

 

BRIN Siapkan Obat Antiinfeksi dari Sumber Daya Alam Hayati

Selasa, 19 Desember 2023 | 05:01 WIB
Penulis: Hendro Dahlan Situmorang | Editor: JAS
Ilustrasi penelitian.
Ilustrasi penelitian. (ZeeNews India)

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah meneliti dan mengembangkan obat antiinfeksi yang bersumber daya alam hayati terutama tumbuhan, untuk pengobatan penyakit infeksi.

Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian menjelaskan penyakit infeksi yang terus menunjukkan adaptasi memerlukan pendekatan pengobatan yang cermat dan inovatif. Untuk menyosialisasikan penemuan dan pengembangan kandidat obat baru penyakit infeksi, BRIN menggelar webinar Professor Talk, bertajuk “Penemuan dan Pengembangan Kandidat Obat Baru untuk Penyakit Infeksi", di Jakarta, Senin (18/12/2023).
 
Diakui, kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek utama yang memegang peranan krusial dalam memastikan kesejahteraan suatu bangsa. Pada masa kini, tantangan penyakit infeksi menjadi fokus utama, mengingat kompleksitas lingkungan dan perubahan pola hidup yang dapat mempercepat penyebaran patogen.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: BRIN Dorong Desa Miliki Branding untuk Tingkatkan Daya Saing

“Penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur, terus menunjukkan adaptasi dan perkembangan yang memerlukan pendekatan pengobatan yang cermat dan inovatif. Maka, pencarian alternatif obat penyakit infeksi perlu terus didorong,” ungkap Amarulla Octavian.

Setidaknya ada tiga pengembangan tanaman obat yang sedang diteliti. Pertama, riset obat untuk bahan baku anti-viral hepatitis B dan C. Kedua, pencarian kandidat anti-infeksi dari jamur endofit yang berasosiasi dengan tumbuhan obat Indonesia.
 
Ketiga, riset pengembangan obat antimalaria. Disebutkan pengembangan obat anti malaria dari daun jawa.

BERITASATU WA CHANNEL

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Baca Juga: BRIN: Indonesia Masif Bergerilya Dorong Penghentian Serangan Israel ke Palestina

Menurutnya, penelitian dan pengembangan di bidang pemanfaatan sumber daya alam hayati, terutama tumbuhan, untuk pengobatan penyakit infeksi menjadi langkah yang strategis dan relevan.

Sehingga, diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi inovatif yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan, serta dapat diakses oleh masyarakat luas.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN NLP Indi Dharmayanti mengatakan, pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber potensial untuk pengobatan penyakit infeksi saat ini semakin mendapatkan perhatian. 

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Keanekaragaman hayati Indonesia yang melimpah memberikan peluang besar untuk menjelajahi khasiat tumbuhan lokal dalam mengatasi tantangan kesehatan.

“Penelitian-penelitian terkini menunjukkan bahwa berbagai jenis tumbuhan mengandung senyawa aktif dengan potensi antimikroba, antiviral, dan antiinflamasi, yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan obat-obatan baru,” ujar dia.

Ketua Majelis Profesor Riset BRIN, Gadis Sri Haryani mengatakan, dengan diadakannya webinar ini, diharapkan dapat terinformasikan terkait jenis-jenis tumbuhan yang memiliki potensi untuk pengobatan penyakit infeksi. Selain itu, untuk menyosialisasikan penemuan dan pengembangan kandidat obat baru untuk penyakit infeksi.

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek