Imbauan Waspada Sebab Banyak Sesar Aktif di Sumedang Pemicu Gempa
Wilayah Sumedang di Jawa Barat diapit banyak sesar aktif bermagnitudo besar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga mewaspadai potensi gempa.
Hal tersebut terungkap dalam webinar bertajuk 'Kupas Tuntas Gempa Sumedang yang dipantau di Jakarta, Kamis (11/1/2024). BRIN mengatakan ada banyak sesar aktif besar berkekuatan di atas 6,5 magnitudo mengapit Kabupaten Sumedang.
"Sumedang berada di antara sesar aktif yang besar-besar yang sudah kita pelajari dengan baik," kata peneliti gempa bumi BRIN Mudrik Rahmawan Daryono, dilansir Antara, Sabtu (13/1/2024).
"Magnitudo di atas 6,5 semua. Ini sesuatu yang harus kita waspadai," imbuhnya.
Mudrik menuturkan sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting, seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, Indramayu, dan lain sebagainya. Ia berujar kota-kota vital itu menyimpan energi berupa swarm earthquake maupun foreshocks.
Lebih lanjut ia menjelaskan sesar-sesar besar yang mengapit Sumedang adalah Sesar Baribis Segmen Tampomas yang berada di sisi utara, Sesar Baribis Segmen Ciremai pada sisi timur, Sesar Lembang pada sisi barat, serta Sesar Cileunyi Tanjungsari dan Sesar Garsela pada sisi selatan.
Sesar Baribis yang menerus dari Surabaya hingga ke sekitar Jakarta memiliki kekuatan hingga mencapai 7 magnitudo, Sesar Lembang 7,0 magnitudo, Sesar Tampomas berkekuatan 6,7 magnitudo, Sesar Ciremai 1 sebesar 6,6 magnitudo, dan Sesar Ciremai 2 berkekuatan hingga 6,9 magnitudo.
Menurut Mudrik, keberadaan sesar-sesar besar tersebut harus dikaji lebih dalam agar bisa beradaptasi dan memitigasi potensi gempa bumi di masa depan.
Pada 1847, di segmen Tampomas pernah terjadi gempa bumi. BRIN telah melakukan survei morfologi rinci menggunakan drone untuk mengetahui dampak gempa bumi darat tersebut.
Data drone memperlihatkan ada sebuah robekan khas dari sesar aktif yang menimbulkan pergeseran sekitar 4 meter. Pergeseran 4 meter itu dapat menimbulkan gempa bumi berkekuatan 7,0 magnitudo.
"Jadi di sisi sebelah situ ada indikasi kuat pernah terjadi gempa magnitudo 7," kata Mudrik.
Lebih lanjut dia mengimbau masyarakat bersiap terhadap kemungkinan terburuk dengan melakukan mitigasi terhadap ancaman gempa bumi pada masa mendatang.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Analisis BMKG
BMKG turut membeberkan hasil analisisnya terkait potensi gempa akibat sesar Sumedang.BMKG menyampaikan potensi maksimal gempa yang diakibatkan sesar dapat mencapai magnitudo 5,6.
"Estimasi panjang sesar Sumedang berdasarkan seismisitas gempa-gempa susulan kurang lebih 7 km, dengan potensi maksimal magnitudo 5,6," kata Kapuslitbang BMKG Rahmat Triyono.
Ia menambahkan sesar Sumedang diduga merupakan kelurusan dari sesar Tampomas, dengan estimasi panjang sesar Tampomas-Sumedang kurang lebih 15 km.
"Namun masih perlu survei mendalam antarlintas sektoral melalui kajian sesar aktif dari pendanaan IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) untuk memastikan lokasi dan lintasan jalur sesar Sumedang," tuturnya.
Rahmat menambahkan, sebagai upaya mitigasi ke depan, perlu ditinjau ulang kembali peraturan daerah mengenai tata ruang di wilayah Sumedang.
"Hal itu dikarenakan di bawah Kota Sumedang terdapat sesar aktif," katanya.
Di samping itu, kata dia, diperlukan juga pengecekan konstruksi jalan tol yang dilalui sesar Sumedang oleh pemangku kepentingan terkait.
Dalam kesempatan sama, peneliti gempa dari BMKG Pepen Supendi mengatakan Jawa Barat merupakan kawasan aktif gempa bumi tektonik, hal ini disebabkan oleh tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.
Ia menambahkan aktivitas gempa di Jawa Barat banyak diakibatkan oleh aktivitas pergerakan lempeng di zona subduksi dan sesar aktif di daratan.
Ia menyebutkan sumber gempa sesar aktif di Jawa Barat, yakni sesar Cimandiri, sesar Cugenang, sesar Lembang, sesar Cipamingkis, sesar Garsela, sesar Baribis, sesar Cicalengka, sesar Cileunyi-Tanjungsari, sesar Tomo, sesar Cipeles, serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan.
Ia mengatakan pemetaan sesar-sesar aktif ini sangat penting untuk memperbaharui peta bahaya gempa yang ada dan memahami potensi bencana yang dapat ditimbulkannya, sekaligus penerapan building code yang baik diikuti oleh law enforcement yang baik pula.
"Sehingga harapan kita merasa aman dan nyaman berada di wilayah rawan gempa, namun tentunya tetap waspada," ucapnya.
(taa/dwia)
Komentar
Posting Komentar