NCKL Manfaatkan Sisa Hasil Olahan Nikel Jadi Bahan Konstruksi dan Reklamasi Lahan - IDX Channel

 

NCKL Manfaatkan Sisa Hasil Olahan Nikel Jadi Bahan Konstruksi dan Reklamasi Lahan - Bagian all

Sisa olahan nikel ini telah diuji coba untuk bahan konstruksi dan media tanam untuk meningkatkan kesuburan tanah.

NCKL Manfaatkan Sisa Hasil Olahan Nikel Jadi Bahan Konstruksi dan Reklamasi Lahan. Foto: MNC Media.

NCKL Manfaatkan Sisa Hasil Olahan Nikel Jadi Bahan Konstruksi dan Reklamasi Lahan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melakukan sejumlah inisiasi untuk memanfaatkan sisa hasil pengolahan (SHP) nikel dari smelter feronikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. 

Sisa olahan nikel ini telah diuji coba untuk bahan konstruksi dan media tanam untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Green Mining Manager Harita Nickel, Retno Dewi Handayani S, mengungkapkan inisiasi pemanfaatan slag nikel sebagai pembenah tanah ini memang masih dalam tahap uji coba skala laboratorium.  Namun, dari hasil uji coba yang dilakukan, dia optimistis dapat memperbesar skala pemanfaatan slag nikel tersebut. 

Diketahui, kebijakan pemerintah terkait hilirisasi mewajibkan perusahaan tambang yang beroperasi termasuk pertambangan nikel meningkatkan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan dalam negeri yang salah satunya adalah smelter feronikel.

"Seiring produksi feronikel yang terus meningkat, hal itu berimbas pada bertambahnya sisa hasil pengolahan berupa slag nikel. Hingga kini pemanfaatan slag nikel masih sangat sedikit untuk konstruksi seperti batako, paving block, road construction, dan terumbu karang buatan, dan lain-lain," ujar Retno dalam webinar di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Dia menjelaskan, slag nikel yang diuji Harita mengandung unsur hara yang baik untuk tanah yakni berupa Si dan Mg yang cukup besar menjadi potensi hara bagi tanaman. 

"Dan juga secara fisik slag nikel ini 99% itu berbentuk pasir yang mana tentunya akan membantu kondisi tanah nikel yang padat setelah diberi slag nikel  menjadi gembur  dan menyerap air," kata Retno.

Reklamasi area bekas tambang menjadi bagian penting Harita Nickel. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi yang telah mencapai ±200 hektare (ha). 

Selain itu Harita Nickel dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan tidak hanya melakukan pengelolaan reklamasi, tapi juga melakukan pengelolaan dan pemantauan yang memang menjadi kewajiban Perusahaan. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Ali Ahmudi Achyak mengatakan, program reklamasi dan pengelolaan limbah pengolahan nikel sudah sewajarnya dilakukan perusahaan tambang yang telah mengambil sumber daya alam. 

Dia menilai inisiatif pemanfaatan limbah produksi nikel bisa jadi terobosan penting untuk mempercepat penanganan limbah yang dihasilkan dari kegiatan tambang.

"Saya mendengar tadi di Harita setelah direklamasi binatangnya ada lagi, itu artinya mereka merasa nyaman, memang tidak mungkin sempurna tapi minimal mendekati," ujar dia. 

Ali mengingatkan, ke depan perusahaan harus meningkatkan kolaborasi dalam memelihara keseimbangan lingkungan di lahan-lahan sekitar area operasi. 

"Tadi Harita sampaikan ada area bibit, riset panjang, artinya sudah kolaborasi dilakukan dengan stakeholders dengan program konstruktif. Ada kemitraan dengan masyarakat ada pengembangan ekonomi ini support dalam kembangkan konsep SDGs," kata Ali.

(NIA)

Baca Juga

Komentar