Disebut Tinggalkan Rusia dan Beralih Ke Prancis dan Amerika Kini Indonesia Tertarik Beli Senjata Rusia Kans Pembelian Su-57 Terbuka - Zona Jakarta

 

Disebut Tinggalkan Rusia dan Beralih Ke Prancis dan Amerika Kini Indonesia Tertarik Beli Senjata Rusia Kans Pembelian Su-57 Terbuka - Zona Jakarta

Indonesia punya kans untuk dapatkan jet tempur Su-57 Rusia. (Sergei Bobylev)
Indonesia punya kans untuk dapatkan jet tempur Su-57 Rusia. (Sergei Bobylev)

ZONAJAKARTA.com - Seperti diketahui, Indonesia melakukan modernisasi kekuatan udaranya dengan membeli sejumlah jet tempur.

Awalnya Indonesia berencana membeli Su-35 dari Rusia, pada tahun 2018 silam.

Namun, kemudian Indonesia membatalkan rencana pembelian Su-35 tersebut kemudian beralih ke pembelian Rafale dari Prancis dan F-15EX dari AS.

Menurut keterangan TurDef, pada 20 Desember 2021 silam dalam artikel berjudul "Indonesia Tinggalkan Rusia Beralih ke Prancis atau AS."

Mengungkapkan bahwa, pada saat itu Angkatan Udara Indonesia dilaporkan telah membatalkan rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Kemudian memutuskan untuk membeli pesawat tempur multiperan dan mengalihkan arahnya ke Dassault Rafale dan Boeing F-15EX Eagle II.

Indonesia memilih pesawat tempur Rusia bermesin ganda dan berkursi tunggal pada tahun 2015 tetapi tidak pernah menandatangani kontrak untuk 11 pesawat setelah pembicaraan dengan Rusia pada tahun 2018.

Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia Marsekal Fadjar Prasetyo membenarkan keputusan tersebut saat berbicara kepada media.

Baca Juga:

"Dengan berat hati, ya, kami telah membatalkan rencana Sukhoi Su-35.” Kami tidak bisa terus-terusan membahasnya," ungkapnya kala itu.

Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, negara Asia Tenggara itu tengah mencari pesawat tempur kelas menengah atau kelas berat generasi 4,5.

Meski demikian, Indonesia disebut kini tengah kembali mempertimbangkan untuk membeli senjata dari Rusia.

Menurut The Defense Post, pada 21 November 2024, dalam artikel berjudul "Indonesia Cari Senjata dan Peralatan dari Rusia."

Menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia telah meminta senjata dan peralatan dari Rusia sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi kemampuan pertahanannya.

Indonesia punya kans untuk dapatkan jet tempur Su-57 Rusia. (Sergei Bobylev)

Vladimir Bulavin, kepala Komite Pertahanan dan Keamanan Dewan Federasi Rusia, mengonfirmasi bahwa permintaan resmi telah diterima dari Jakarta untuk pengadaan militer yang mencakup periode 2025-2030.

Meskipun ia tidak menyebutkan secara pasti item apa saja yang tercantum dalam permintaan tersebut, Bulavin menyatakan bahwa permohonan tersebut sedang ditinjau, menyebut Moskow akan menyiapkan proposal sesuai dengan itu.

"Kami telah menerima permohonan dari rekan-rekan di Indonesia untuk tahun 2025-2030. Dalam waktu dekat, proposal dari pihak Rusia akan disiapkan sesuai dengan permohonan ini," katanya.

Baca Juga:

Saat ini, Indonesia dan Rusia tengah berkolaborasi dalam tujuh kontrak kerja sama militer-teknis.

Kans Pembelian Su-57 Indonesia menguat

Negosiasi pembelian Su-35 oleh Indonesia yang sebelumnya tak jelas kabarnya juga rupanya masih berlaku.

Hal ini diungkapkan oleh beberapa media internasional yang menyebut kontrak tersebut masih ditunda atau dibekukan.

Bulgarian Military pada 20 Oktober 2024 dalam artikel berjudul "Rusia menunggu kemungkinan pengiriman 11 Su-35 ke Indonesia."

Duta Besar Rusia untuk Jakarta, Sergey Tolchenov, kontrak penjualan Su-35 masih ditangguhkan, tidak dibatalkan, dan pada akhirnya dapat dilanjutkan setelah lanskap politik di Indonesia menjadi lebih baik.

Pernyataan ini, yang disampaikan selama wawancara dengan kantor berita Rusia TASS, menunjukkan optimisme Rusia bahwa kesepakatan itu akan terpenuhi, meskipun saat ini ditangguhkan.

Tolchenov menjelaskan bahwa kesepakatan itu "dibekukan," bukannya dihentikan, ia berharap kesepakatan itu pada akhirnya akan dihidupkan kembali, kemungkinan besar di bawah pemerintahan Indonesia berikutnya.

Baca Juga:

Ia juga menyebutkan bahwa masih ada minat yang signifikan di Indonesia terhadap teknologi penerbangan buatan Rusia, yang mencakup Su-35.

"Itu belum dibatalkan, itu hanya ditunda. Kami yakin itu akan dilaksanakan pada akhirnya," tambahnya.

Halaman:
Indonesia punya kans untuk dapatkan jet tempur Su-57 Rusia. (Sergei Bobylev)

Keputusan Indonesia untuk membekukan kesepakatan Su-35 sudah ada sejak tahun 2021, tetapi kesepakatan tersebut masih belum jelas sejak awal tahun 2020.

Saat itu, otoritas Indonesia dilaporkan telah memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut.

Bloomberg melaporkan pada bulan Maret 2020 bahwa Indonesia telah memilih untuk membatalkan kesepakatan tersebut, salah satunya disebabkan oleh sanksi CAATSA.

Kemudian, pada tahun 2021 perjanjian tersebut secara resmi dibekukan karena perubahan kondisi politik dan ekonomi, baik di Indonesia maupun secara global.

Meski demikian sanksi CAATSA menghalangi niat pemerintah Indonesia untuk mengakuisisi jet tempur Su-35 Rusia, atau mungkin diganti dengan Su-57, alternatifnya masih ada.

Menariknya, sebuah video yang diunggah oleh saluran YouTube Lycma Mil-Tech menyatakan bahwa undang-undang CAATSA tidak sepenuhnya aman.

Baca Juga:

CAATSA merupakan undang-undang federal AS yang dikeluarkan pada tahun 2017 di bawah Presiden Donald Trump.

Meskipun Trump menandatangani undang-undang ini, Donald Trump sendiri mengeluarkan pernyataan penandatanganan yang menyatakan bahwa undang-undang ini belum memadai atau masih kurang.

"Diduga bahwa dalam ketergesaannya untuk mengesahkan undang-undang ini, Kongres telah memasukkan beberapa ketentuan yang tidak konstitusional," kata akun YouTube Lycma Mil-Tech dalam videonya .

Akan tetapi perlu dicatat bahwa saat ini, sentimen yang dibagikan dalam video tersebut hanyalah opini.

Untuk pemahaman yang jelas tentang hukum, diperlukan interpretasi hukum untuk mengidentifikasi kemungkinan celah hukum.

Menariknya, beberapa media di Indonesia berspekulasi bahwa negara tersebut mungkin menegosiasikan kesepakatan baru untuk pesawat tempur Su-35 atau bahkan Su-57, yang berpotensi mengamankannya paling awal pada tahun 2024.

***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita