N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari DeHavilland Canada - Zona Jakarta

 

N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari DeHavilland Canada - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.COM- Di bulan September 2024, PTDI langsung bisa amankan kontrak pembelian pesawat N219 dari salah satu negara di benua Afrika di ajang High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024.

Pesawat N219 buatan PTDI langsung laris manis dibeli negara peserta High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 yang resmi dibuka oleh Presiden RI saat itu, Joko Widodo, di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali (02/09/2024).

Dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram @officialptdi pada 3 September 2024 (03/09/2024), PTDI berhasil mengamankan penjualan 5 unit pesawat N219 dengan Setdco Group untuk end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo.

Penjualan ini dikukuhkan dengan penandatanganan dokumen kontrak jual beli antara Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan CEO Setdco Group, Setiawan Djody, disaksikan oleh Menteri PPN RI/Bappenas, Suharso Monoarfa dan Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti di BICC The Westin Bali Resort, Nusa Dua, Bali.

“Kongo akhirnya memborong pesawat made in Indonesia N219 Nurtanio sebanyak 5 unit.

Pemerintah Kongo juga ingin belajar bagaimana menyusun perencanaan, bagaimana Indonesia bisa sampai seperti hari ini dan mereka kagum.

Baca Juga:

Indonesia sendiri juga akan belajar ke Kongo untuk pengelolaan SDA.

Pemerintah tentu membuka ruang untuk berbagi ilmu demi Pembangunan kedepan,” kata Suharso Monoarfa.

Pesawat N219 produksi PTDI didesain khusus untuk penerbangan perintis di medan yang sulit, tentunya memiliki keunggulan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Afrika.

“Kami menargetkan pesawat N219 tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Dengan pesawat N219, kami memberikan solusi transportasi udara yang suitable untuk memenuhi kebutuhan di beberapa wilayah di Afrika.

Ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antar wilayah,” ujar Gita Amperiawan.

Baca Juga:

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:39 WIB
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada

Dikutip Zonajakarta.com dari Flight Global edisi 5 September 2024, nilai kontrak pengadaan pesawat N219 untuk Kongo oleh PTDI dibocorkan media asing tersebut.

"PT Dirgantara Indonesia telah mendapatkan pesanan dari sebuah perusahaan di Republik Demokratik Kongo sebanyak lima pesawat turboprop N219, yang menandai komitmen internasional pertama untuk jenis tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani di Indonesia pada acara Forum Indonesia-Afrika di Bali, kata Dirgantara Indonesia, yang juga dikenal sebagai PTDI," jelas Flight Global.

Media berbahasa Inggris itu kemudian membongkar nominal kontrak pengadaan pesawat N219 untuk Kongo tersebut.

"Kontrak ditandatangani dengan perusahaan Kongo Setdco Group, yang akan mengoperasikan pesawat berkapasitas 19 penumpang.

Nilai transaksi lima pesawat tersebut adalah $66,2 juta," tulis Flight Global.

Baca Juga:

Media asing itu menilai kesepakatan dengan Kongo merupakan terobosan bagi N219, yang telah berjuang untuk mengamankan penjualan lokal apalagi mengamankan pelanggan internasional.

Tidak ada kerangka waktu yang diberikan untuk pengiriman ke Kongo, tetapi kemungkinan butuh waktu bertahun-tahun sebelum pesawat pertama dikirimkan.

Pada bulan Mei 2023, seorang eksekutif perusahaan mengatakan kepada FlightGlobal bahwa Dirgantara Indonesia melihat pasar domestik untuk 120 N219 selama periode 10 tahun.

Penjualan N219 untuk Kongo ini dianggap media Belanda, Majalah Scramble edisi 22 September 2024 sebagi prestasi karena sebelumnya banyak surat kehendak membeli N219 tapi tak terealisasi.

"Meskipun beberapa Surat Pernyataan Kehendak telah ditandatangani di masa lalu, hanya sedikit pesanan pasti yang diumumkan.

Pesanan terakhir adalah pesanan sebanyak 25 unit oleh perusahaan China Linkfield Technologies pada bulan November 2023," jelas Scramble seperti dikutip Zonajakarta.com.

Baca Juga:

Desain N219 sendiri merupakan pesawat yang bisa menyaingi armada buatan Kanada.

Halaman:
Kamis, 23 Januari 2025 | 15:39 WIB
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada

"N219 adalah pesawat angkut bermesin ganda dengan 19 tempat duduk yang dirancang untuk misi multiguna di daerah terpencil.

Pesawat ini ditujukan untuk beroperasi di dalam dan luar landasan udara terpencil yang semi-siap, sesuai dengan kondisi di kepulauan Indonesia.

Desain dalam negeri sepenuhnya dibuat oleh teknisi Indonesia.

Dua prototipe N219 dibangun, terdaftar sebagai PK-XDP dan PK-XDT.

Penerbangan perdana prototipe pertama berlangsung pada 16 Agustus 2017.

Baca Juga:

Meskipun sedikit lebih lambat dari pesaingnya DeHavilland Canada DHC-6 Twin Otter, N219 memiliki volume kabin yang lebih besar, terbesar di kelasnya," lanjut media Belanda itu.

Padahal baik N219 buatan PTDI maupun DeHavilland Canada DHC-6 Twin Otter sama-sama memakai dua mesin Pratt & Whitney Canada PT6A.

Scramble juga menyoroti N219 versi amfibi yang dikembangkan oleh PTDI.

"N219 amfibi melaju dengan kecepatan 296 km/jam pada ketinggian 10.000 kaki dengan jangkauan 231 km.

Lepas landas dari air membutuhkan sekitar 1.400 meter, sementara pendaratannya dalam jarak 760 meter," tutup media Belanda itu.

N219 merupakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang ditenagai dua mesin Pratt & Whitney Canada PT6A.

Pesawat N219 buatan PTDI ini telah menerima sertifikasi Indonesia pada Desember 2020.

Baca Juga:

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:39 WIB
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada
N219 PTDI Diakui Media Belanda Jadi Juara Punya Volume Kabin Terbesar di Kelasnya Meski Lebih Lambat dari dari DeHavilland Canada

N219 ditujukan untuk melayani wilayah terpencil dan belum berkembang di kepulauan Indonesia yang luas.

Mengutip indonesian-aerospace.com, N219 Nurtanio memiliki maximum cruise speed yang baik di angka 210 knots (388 km/h).

Daya jelajah pesawat N219 Nurtanio juga terbilang cukup bagus.

Tercatat jika pesawat N219 Nurtanio bisa menempuh jarak 828 NM (1.533km) dengan kondisi max fuel.

Pasangan untuk operating altitude di pesawat N219 Nurtanio bisa mencapai ketinggian 10.000 ft atau ketinggian 3km.

Sedangkan untuk terbang ketinggian tingginya bahwa pesawat N219 Nurtanio bisa mencapai 24.000 ft atau 7.3 km.

Dari kualitas tersebut maka pesawat N219 Nurtanio bisa menjalani misi di daerah ketinggian tinggi.

Baca Juga:

Tak hanya itu, bahwa pesawat N219 Nurtanio memiliki maximum payload sekitar 2.3 ton yang cocok untuk misi dukungan logistik.

Pesawat N219 Nurtanio bisa menjelajah sampai daerah pelosok dengan ciri khas landasan udara pendek.

***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita