PTDI Mengungkap Cara Mereka Membuat Pesawat: Perhatikan Pemasangan Baut Pertama hingga Sentuhan Terakhir - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

PTDI Mengungkap Cara Mereka Membuat Pesawat: Perhatikan Pemasangan Baut Pertama hingga Sentuhan Terakhir - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

PTDI Mengungkap Cara Mereka Membuat Pesawat: Perhatikan Pemasangan Baut Pertama hingga Sentuhan Terakhir - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Indonesia patut bangka memiliki PT Dirgantara Indonesia (PTDI), satu-satunya manufaktur di Asia Tenggara yang mampu membuat pesawat terbang.

PTDI pertama kali berdiri pada tahun 1976, oleh Bapak Teknologi Indonesia, B.J. Habibie, dan dulu dia bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

IPTN mencapai puncak kejayaannya pada 1990-an, di mana pabrikan ini berhasil mengembangkan pesawat N250 Gatotkaca.

N250 Gatotkaca merupakan pesawat tercanggih di masanya, karena dia satu-satunya pesawat di kelasnya yang sudah mengaplikasikan teknologi Fly-by-Wire.

Fly-by-Wire adalah sistem kendali digital yang biasanya hanya digunakan pada pesawat jet canggih saat itu.

Namun seperti yang kita tahu, krisis moneter 1998 membuat IPTN vakum dan produk massal N250 Gatotkaca tidak terjadi.

Perusahaan ini kembali berjalan di tahun 2000, dan mengubah namanya menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Sejak saat itu, PTDI sudah berhasil membuat beberapa pesawat, seperti CN235NC212i, dan N219 Nurtanio.

Baca Juga:

Beberapa produk ini bahkan sudah diminati oleh beberapa negara sahabat.

Negara paling dekat adalah Vietnam yang meminati pesawat NC212i PTDI.

NC212i PTDI adalah varian yang disempurnakan dari pesawat C212 hasil rakitan Airbus Military di Seville, Spanyol.

C212 pertama kali lepas landas pada tahun 1971 dan sejak saat itu sudah ada hampir 500 unit pesawat yang dibuat di Airbus Military Spanyol.

Namun pada tahun 2013, Airbus Military dan PTDI menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan seri NC212i, yaitu versi upgrade dari C212.

N250 Gatotkaca, pesawat baling-baling tercanggih pada masanya buatan PTDI

Sesuai isi perjanjian, PTDI memproduksi NC212i dengan dukungan Airbus Military dan juga disertifikasi oleh Airbus Military untuk setiap NC212i yang dikirimkan.

Perjanjian ini juga membuat Airbus Military menghentikan lini produksi C212 di Seville, Spanyol dan hanya PTDI yang tetap memproduksi versi upgrade pesawat tersebut.

Baca Juga:

Menariknya, Vietnam adalah salah satu pengguna C212 sebelum membeli NC212i pada tahun 2018.

Salah satunya varian paling modern, yaitu C212-400 yang digunakan oleh Penjaga Pantai Vietnam.

Pertanyaannya, mengapa Vietnam memiliki NC212i PTDI daripada C212 padahal sudah familiar dengan pesawat itu?

Jawabannya sederhana, NC212i adalah versi sempurna/modern dari C212.

Selain itu, sudah disebutkan di atas bahwa PTDI dalam merakit NC212i tetap mempertahankan standar Airbus Military.

“NC212i juga merupakan versi C212 termodern hingga saat ini, pembelian dari Indonesia tetap menjamin standar yang ditetapkan Airbus”, tulis media Vietnam, Soha (18/9/18) dalam artikel “Vì sao Việt Nam mua máy bay vận tải NC212i của Indonesia thay vì của Airbus Military?”.

Selanjutnya jauh ke Timur Tengah, Un Emirat Arab (UEA) juga salah satu pengagum produk PTDI.

Karena UEA pada tahun 1990-an telah membeli 6 pesawat CN235 besutan pabrikan Indonesia itu.

“Pada tahun 1990-an, Angkatan Udara UEA secara aktif mengoperasikan 6 unit pesawat CN235 produksi PTDI. Kemudian pada tahun 2019, 2 di antaranya dihibahkan ke Mauritania dan 4 sisanya masih digunakan oleh UEA”, dikutip dari laman PTDI (18/2/25).

Pesawat-CN235-PTDI-901583018-1439575063-361487955
Pesawat CN235 PTDI berhasil curi minat UEA

Baca Juga:

PTDI pun terus menjaga hubungannya dengan UEA, tak terkecuali dengan pesawat CN235 yang mereka beli.

Halaman:
user-author
N250 Gatotkaca, pesawat baling-baling tercanggih pada masanya buatan PTDI

Seperti, PTDI ikut dalam pameran dirgantara International Defence Exhibition (IDEX) 2025 yang diadakan di Abu Dhabi, 17-21 Februari 2025 lalu.

Tentu pada kesempatan itu PTDI menunjukkan produk-produk andalannya.

Namun selain itu, pada kesempatan IDEX 2025, PTDI juga melanjutkan kontrak soal Service Life Extension Program (SLEP) untuk pesawat CN235 Angkatan Udara UEA.

“Dalam rangka menjaga fleet readiness, IDEX 2025 menjadi momentum strategis bagi PTDI untuk menindaklanjuti potensi kontrak Service Life Extension Program (SLEP) bagi pesawat CN235 milik Angkatan Udara UEA”, jelas PTDI.

Program ini bertujuan untuk memperpanjang masa pakai/operasional pesawat. SLEP memastikan pesawat tetap optimal dalam menjalankan berbagai misi.

“Untuk memastikan pesawat memiliki masa operasional yang baru serta dapat beroperasi kembali dengan performa lebih baik dan dilengkapi dengan avionik modern, kami selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi pemeliharaan dan peningkatan kapabilitas pesawat secara berkelanjutan. Melalui program SLEP ini, kami tidak hanya memperpanjang usia pakai pesawat, tetapi juga memastikan kesiapan operasional yang optimal sesuai dengan kebutuhan misi di lingkungan customer”, kata Gita Amperiawan selaku Direktur Utama PTDI.

Baca Juga:

PTDI bahkan membuka diri kepada pihak asing untuk menjalin kerja sama.

Salah satunya dengan Airbus, di mana dengannya, PTDI membuat helikopter angkut H225M Caracal.

Kemhan RI menekan kontrak pada awal Januari 2019 guna pengadaan 8 unit helikopter tersebut.

“Menhan Prabowo Subianto menyampaikan terima kasihnya kepada PTDI yang telah bekerja sama, sekaligus berperan melakukan kerja sama dengan beberapa negara. Salah satunya adalah merakit helikopter H225M Caracal besutan Airbus Prancis”, jelas Kemhan RI (25/10/23).

Lalu, bagaimana cara PTDI membuat pesawat-pesawat itu?

Dalam cuitannya di X, PTDI menjelaskan bahwa setiap detail mereka perhatikan, mulai dari baut pertama hingga sentuhan terakhir.

“Dari baut pertama hingga sentuhan akhir, setiap langkah penting. Setiap pesawat yang kami buat, ada dedikasi penuh seperti ini, pembersihan setelah pewarnaan, memberikan fokus total untuk mendapatkan tampilan warna yang sempurna”, cuit PTDI di X (30//4/25).

GpwadyWaYAM5ofC-940243191
PTDI memerhatikan hal sedetail apapun selama proses pembuatan pesawat
Halaman:
user-author
N250 Gatotkaca, pesawat baling-baling tercanggih pada masanya buatan PTDI

Baca Juga:

Karena memang, fasilitas yang dimiliki PTDI cukup lengkap untuk membuat pesawat.

PTDI menjelaskan bahwa mereka memiliki hanggar receiving tempat bahan baku pesawat diterima, hanggar pembuatan dan pelapisan komponen pesawat.

Bahkan hanggar untuk perakitan pesawat Fixed Wing dibedakan dengan pesawat Rotary Wing.

“Seluruh proses pembuatan struktur pesawat mulai dari Fuselage, Center Wing, Outer Wing, Outer Flap, Inner Flap, Aileron, Vertical Stabilizer, Rudder, Horizontal Stabilizer, Elevator serta semua Door mulai Pilot Door, Passenger Door, Ramp Door, Forward Door dan Emergency Door sepenuhnya dirakit di Bandung”, kata Ade Yuyu Wahyuna, selaku Direktur Niaga PTDI (2019-2021).

***

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages