Ortu Tak Setuju Libur Sekolah Ramadan, Anak Jadi Tak Punya Kegiatan - CNN Indonesia

 

Ortu Tak Setuju Libur Sekolah Ramadan, Anak Jadi Tak Punya Kegiatan

Selasa, 14 Jan 2025 18:45 WIB

Ilustrasi. Sebagian orang tua mengaku tak setuju dengan wacana libur sekolah selama Ramadan. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Pemerintah mewacanakan libur sekolah selama bulan Ramadan. Namun, tak sedikit orang tua yang justru tak setuju pada wacana tersebut.

Puput, seorang ibu sekaligus pekerja lepas (freelancer), bercerita libur sekolah selama bulan Ramadan pernah dialaminya semasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Waktu itu ia cukup rajin salat subuh, mengikuti ceramah, dan bermain dengan teman.

Hanya saja, ketika aturan ini kembali diberlakukan, ia agak keberatan. Di satu sisi, libur memang memberikan kesempatan anak untuk memahami esensi bulan Ramadan. Namun di sisi lain, libur yang panjang ini tentu jadi tantangan buat orang tua, terlebih yang semuanya bekerja.

"Enggak libur pun bisa jadi ladang edukasi kok. Dengan bersekolah bisa memahami esensi Ramadan juga [bahwa] puasa enggak mesti lemes, enggak aktivitas sama sekali," kata Puput saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Selasa (14/1).

Dia menambahkan, masuk sekolah juga memberikan motivasi buat anak bahwa ia tidak sendirian menjalankan puasa.

Senada dengan Puput, Bowo juga tidak setuju dengan wacana libur sekolah selama bulan Ramadan.

Ayah dua anak ini tak memungkiri bahwa libur bisa membuat ibadah anak jadi lebih fokus. Namun, berdasarkan pengalaman pribadi, libur membuat anak tak banyak melakukan kegiatan berarti.

"Anak biasanya tidak melakukan banyak kegiatan selama libur, biasanya hanya di rumah tanpa ada kegiatan berarti," ujar Bowo.

Selain itu, ia juga mempertanyakan bagaimana cara anak mengejar pelajaran yang seharusnya didapat karena durasi kegiatan belajar-mengajar yang berkurang saat libur Ramadan.

"[Namun] durasi kegiatan belajar di sekolah jadi berkurang, ada pelajaran-pelajaran yang harus dikebut oleh guru terhadap murid setelah libur Ramadan," kata Bowo dalam wawancara terpisah lewat pesan singkat.

Sementara itu, Angger setuju jika pemerintah menerapkan libur sebulan penuh. Ibu dua anak ini berpendapat selama libur, aktivitas anak lebih terpantau orang tua dan anak lebih fokus dalam kegiatan Ramadan.

Hanya saja, ia juga sadar bahwa ada konsekuensi bisa saja anak justru terlalu banyak kegiatan dan puasanya bisa terganggu. Belum lagi karena kegiatan belajar mengajar diliburkan dan materi pelajaran jadi ketinggalan.

Opsi libur di awal dan akhir Ramadan

Ilustrasi. Sebagian orang tua mengaku tak setuju dengan wacana libur sekolah selama Ramadan. (istockphoto/track5)

Wacana libur sekolah selama Ramadan kali pertama dicetuskan Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Desember 2024. Hal ini memicu pro dan kontra. Hanya saja, hingga kini pemerintah belum ketok palu.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti membeberkan tiga skema terkait wacana libur sekolah di bulan Ramadan. Opsi yang diberikan yaitu, libur sebulan penuh, libur di awal dan jelang Ramadan berakhir, dan masuk sekolah seperti biasa.

Melihat opsi ini, Puput merasa opsi untuk libur di awal dan jelang Ramadan berakhir jadi opsi yang lebih baik ketimbang libur sebulan penuh. Libur di awal Ramadan membantu anak beradaptasi sehingga anak tidak kaget menjalani puasa sekaligus bersekolah.

"Pas dekat Lebaran, penting buat libur karena umat Islam mendekati Lebaran atau akhir Ramadan itu kesempatan buat meraih pahala lebih banyak. Saya biasanya memperbanyak salat jamaah tarawih. Ketika saya dan suami tidak ke kantor, kami usahakan tarawih, baca Al-Qur'an. Lalu biar nambah bonding bisa cari takjil bareng, ajak anak bikin kue Lebaran," terangnya.

Bowo dan Angger pun sepakat dengan libur di awal dan jelang Ramadan berakhir. Anak jadi terbiasa melakukan aktivitas selama puasa.

"Jam belajar selama bulan Ramadan juga bisa dikurangi 1 jam," imbuh Bowo.

(els/asr)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita