Manipulasi Penyaluran KUR Porang Senilai Rp 2,6 Miliar, Kejari Trenggalek Tetapkan Tiga Tersangka - Tribunjatim
Kriminal
Manipulasi Penyaluran KUR Porang Senilai Rp 2,6 Miliar, Kejari Trenggalek Tetapkan Tiga Tersangka - Tribunjatim

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek menetapkan tiga orang tersangka dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) Mikro Porang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Rabu (12/2/2025).
Tiga orang tersebut adalah SM yang berperan sebagai koordinator warga, lalu AF dan HP yang merupakan verifikator salah satu bank plat merah KCP Trenggalek.
"Kami melakukan penetapan tersangka inisial SM, AF, dan HP. Pokok perkaranya ada KUR yang sudah disalurkan tapi macet sehingga tidak kembali ke negara dengan kerugian mencapai Rp 1,6 Miliar," kata Kepala Kejari Trenggalek, Muhammad Akbar Yahya, Rabu (12/2/2025).
KUR mikro porang tersebut sudah disalurkan sejak tahun 2021, sedangkan penyidikan kasus tersebut dimulai tahun 2023.
"Memang agak lama karena ada skala prioritas (kasus lain) selain itu ada azas praduga tak bersalah," lanjutnya.
Baca juga: Rawan Peredaran Narkoba, 3 Wilayah Pesisir Selatan Trenggalek Dipantau BNNK
Sementara itu, Kasi Pidana Khusus Kejari Trenggalek, Gigih Benah Rendra menuturkan ada 104 warga yang menerima penyaluran KUR tersebut dengan nominal masing-masing Rp 25 juta atau dengan jumlah total Rp 2,6 Miliar.
"Dalam penyaluran ini terdapat perbuatan melawan hukum sehingga ada 104 penerima yang menerima KUR ini tidak layak menerima KUR berdasarkan ketentuan tapi tetap diberikan," kata Gigih.
Baca juga: Lima Pelaku Pembalakan Liar Dijebloskan Kejari Trenggalek ke Tahanan, Sidang Bakal Segera Digelar
Dugaan sementara, ketiga tersangka memanipulasi data penerima sehingga menjadi layak untuk menerima KUR mikro porang tersebut. Menurut Gigih, sasaran KUR mikro porang tersebut seharusnya adalah untuk petani porang.
"Sedangkan pelaksanaannya ada yang untuk beli kambing, bayar listrik, kebutuhan sehari-hari, sehingga tujuan penyaluran KUR tidak tercapai dan uang tidak berputar," jelasnya.
Baca juga: Temuan Kantor Pertanahan Trenggalek, Ada 41 Petak Tanah Pribadi di Sempadan Pantai: Harus Dilepas
Pada saat jatuh tempo pelunasan KUR mikro porang, banyak warga yang tidak bisa mengembalikan utang tersebut.
"Posisi uang tidak dikembalikan karena prinsip kehati-hatian tidak digunakan, dari Rp 2,6 miliar KUR Porang yang telah disalurkan, Rp 1,6 miliar belum kembali," ujar Gigih.
Baca juga: Blangko e-KTP di Trenggalek Kembali Tersedia, Diprediksi Cukup Sampai Akhir Februari
Atas perbuatannya tersangka disangka melanggar pasal 2 ayat 1 jo. Pasal 18 UU no. 31 dan atau pasal 3 jo Pasal 18 UU no. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU no. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU no. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
"Terhadap para tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari di Rutan Trenggalek," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar