Kisah Bos AirAsia yang Tawarkan Gaji Driver Ojol Rp10 Juta, Ingin Punya Maskapai Sejak Kecil - inews

 

Kisah Bos AirAsia yang Tawarkan Gaji Driver Ojol Rp10 Juta, Ingin Punya Maskapai Sejak Kecil

Dinar Fitra Maghiszha
Kisah Bos AirAsia yang Tawarkan Gaji Driver Ojol Rp10 Juta, Ingin Punya Maskapai Sejak Kecil
Kisah Bos AirAsia Tony Fernades, yang tawarkan gaji driver ojol Rp10 juta, ingin punya maskapai sejak kecil. (Foto: AFP)

KUALA LUMPUR, iNews.id - AirAsia menawarkan pekerjaan full time alias penuh waktu untuk driver atau pengemudi taksi dan ojek online (ojol) miliknya. Adapun gaji yang ditawarkan minimal 3.000 ringgit Malaysia atau setara Rp10 juta per bulan. 

Selain itu, pengemudi juga akan mendapatkan tabungan jaminan hari tua dan jaminan kecelakaan kerja. Driver juga akan mendapatkan asuransi kesehatan, cuti tahunan hingga tunjangan perjalanan. 

AirAsia selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan penerbangan dengan biaya murah. Sosok di balik kesuksesan maskapai asal Malaysia itu adalah Tan Sri Anthony Fracis Fernandes atau dikenal dengan nama Tony Fernandes

Tony adalah anak imigran India yang hijrah ke Malaysia. Ayahnya adalah seorang dokter, sedangkan ibunya menjalankan bisnis Tupperware yang sukses di Malaysia. 

Sejak usia 6 tahun, Tony menyatakan keinginannya untuk memulai sebuah maskapai penerbangan. Pada usia 12 tahun, Tony meninggalkan Malaysia menuju Inggris untuk menempuh pendidikan di Epsom College di Surrey, London. Kemudian, dia melanjutkan ke London School of Economics dan mendapat gelar di bidang ekonomi.

Setelah lulus, dia bergabung dengan divisi musik Virgin Group di bagian keuangan departemen audit. Setelah kembali ke Malaysia, dia menjadi wakil presiden regional Asia Tenggara untuk Warner Music.

Pada 2001, Tony menggunakan Tune Berhard sebagai kendaraannya dalam akuisisi AirAsia, yang saat itu merupakan anak perusahaan dari konglomerat DRB-Hicom yang dikendalikan pemerintah. Dengan dukungan dari pemerintah Malaysia, dia membeli maskapai penerbangan yang saat itu memiliki banyak utang. 

Bekerja sama dengan Kamarudin Meranun, Tony merehabilitasi maskapai dalam waktu satu tahun dengan melunasi utangnya. Dia kemudian, membuat AirAsia sukses dan mencatatkan saham perdana atau IPO pada 2004. 

Dengan tambahan modal, maskapai memperluas jumlah rute dan pada saat yang sama mendirikan anak perusahaan serta afiliasi di Thailand, Filipina, Indonesia, India, Vietnam, China, dan Jepang. Setelah itu, juga membentuk AirAsiaX untuk mengangkut penumpang dalam jarak jauh.

Tony Fernandes telah melakukan diversifikasi ke bisnis lain seperti hotel, telekomunikasi, jasa keuangan, olahraga, media, dan industri kreatif. Dia kini berambisi menjadikan AirAsia sebagai perusahaan penyedia superapp.

Pada Juni lalu, AirAsia meluncurkan layanan dompet digital atau e-wallet bernama AirAsia Pocket, yang baru tersedia di Malaysia. Layanan ini memperketat persaingan maskapai penerbangan tersebut dengan superapp lainnya, seperti GoTo dan Grab.  

Editor : Jujuk Ernawati

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya