Gubernur Lemhannas Ungkap Pemilu 2024 Akan Berlangsung dalam Situasi Tidak Stabil By BeritaSatu.com

 

Gubernur Lemhannas Ungkap Pemilu 2024 Akan Berlangsung dalam Situasi Tidak Stabil

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengungkapkan, Pemilu 2024 akan berlangsung dalam situasi yang relatif tidak stabil. Hal ini dipengaruhi situasi politik dan ekonomi global.

Andi mengatakan, berbeda dengan Pemilu 2014 dan 2019 yang saat itu kondisinya stabil, Pemilu 2024 dibayangi ketegangan geopolitik karena konflik Rusia dan Ukraina. Selain itu, resesi dunia juga masih mengintai yang berlanjut pada persoalan perbankan dan krisis utang di sejumlah negara.

"Pemilu 2024 akan berlangsung dalam situasi yang relatif tidak stabil," kata Andi Widjajanto Beritasatu Spesial yang disiarkan BTV

Andi Widjajanto mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Lemhannas untuk fokus pada dinamika geopolitik, konsolidasi demokrasi di Indonesia serta stabilitas dan perdamaian di Papua. Dikatakan Andi, Lemhannas telah melakukan kajian dengan menggunakan metodologi mencari dan mencegah skenario terburuk atau black swan (angsa hitam). Setiap bulan, katanya, Lemhannas memperbarui kajian-kajian mengenai tiga hal tersebut agar skenario terburuk dapat dipatahkan.

"Kira-kira black swan untuk global, Relasi negara-negara besar, AS-Rusia, AS-China, AS-Rusia-Ukraina. AS-China-Taiwan dan perang dagang, perang teknologi. Lalu kami melihat kemungkinan resesi ekonomi baru yang sudah terjadi di bulan Maret dengan adanya maslaah bank di Amerika Serikat, Signature Bank sekarang ke First Bank (First Republic Bank), Lalu di bulan Juni, Juli ini kemungkinan Amerika Serikat harus menaikkan batas utangnya supaya tidak default secara ekonomi fiskalnya. Kami juga mengamati beberapa negara yang mungkin akan krisis utang, terutama yang kami lihat adalah Argentina misalnya. Kami juga mengamati kemungkinan 60-70 persen nanti di bulan ini sampai di bulan Juli kita mengalami el nino dan itu sudah keliatan kemungkinan adanya kekeringan di Brazil dan Argentina sehingga akan berpengaruh pada komoditas pangan," katanya.

Untuk nasional, kata Andi, Lemhannas mengamati tiga hal, yakni korupsi, konsolidasi demokrasi yang cenderung memanas suhunya, dan eskalasi kekerasan di Papua.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Andi menyatakan, Indonesia memiliki sejumlah faktor untuk terhindar dari kemungkinan terburuk geopolitik dan ekonomi global. Dikatakan, setelah menjadi presidensi G-20 dan keketuaan ASEAN, Presiden Jokowi akan hadir dalam pertemuan G-7. Sejumlah pertemuan tingkat tinggi itu, kata Andi merupakan momentum bagi Indonesia untuk membangun jejaring di level global sehingga bisa menawarkan terobosan-terobosan agar dunia terhindar dari konflik yang semakin tajam, dan resesi global.

Selain itu, kata Andi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja atau approval rating Presiden Jokowi saat ini merupakan yang tertinggi, yakni mencapai 80 persen.

"Ada modal besar tentang itu. Ketiga, ekonomi Indonesia dipandang sebagai salah satu titik terang ekonomi dunia, itu yang dinyatakan IMP dan itu dibuktikan dengan misalnya BPS mengeluarkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal ini yang jauh di atas estimasi konservatif sebelummya sehingga kuartal ini kita bisa tumbuh 5,03 persen," paparnya.

Ditekankan, dengan data tersebut, tidak ada indikasi Indonesia masuk resesi ekonomi tahun ini. Kuncinya, kata Andi, pengendalian harga dan pengendalian inflasi ke 11 hingga 13 komoditas strategis. Andi menyatakan, Jokowi tiap hari memonitor harga pangan dan komoditas.

"Sehingga pengendalian harga, pengendalian inflasi itu sangat terpadu antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," katanya.

Apa sebetulnya tantangan yang dihadapi Indonesia.

berbeda dengan pemilu di masa pak Jokowi 2014-2019, yang saat itu kondisi politik, ekonomi baik global dan nasional relatif baik, di 2024 ini dengan evolusi yang kita lakukan karena pandemi covid-19, lalu ketegangan rusia dan ukraina lalu terjadi resesi krisis ekonomi dunia yang berlanjut kepada masalah perbankan dan krisis utang di negara2 utama termasuk AS, pemilu 2024 akan berlangsung dalam situasi yang relatif tidak stabil.

diminta diberi arahan oleh presiden jokowi utk fokus di tiga hal. dinamika geopolitik, melihat apakah berpengaruh pada konsolidasi demokrasi di indonesia, kajian2 tentang stabilitas dan perdamaian papua. terutama utk tahun ini.

iya, kami terutama menggunakan metodologi skenario terburuk, mencari black swan, membunuh angsa hitam tersebut, sehingga skenario terburuk itu bisa dipatahkan. setiap bulan memperbaruinya. bulan ini baru besok akan rapat dengan 18 negara.

black swan, relasi negara2 besar AS-Rusia, AS-China, AS-Rusia-Ukraina. AS-China-Taiwan. resesi ekonomi baru dengan adanya maslaah bank di AS, signature bank, first bank, AS harus menaikkan batas utangnya supaya tidak default ekonomi fiskalnya. krisis utang argentina misalnya. 60-70 persen kita mengalami el nino dan itu sudah keliatan adanya kekeringan di Brazil dan Argentina sehingga akan berpengaruh pada komoditas pangan.

nasional ada tiga. korupsi, konsolidasi demokrasi yang cenderung akan memanas suhunya, eskalasi kekerasan di papua.

faktor terkuat yang bisa diandalkan indonesia saat ini tiga.

jokowi setelah selesai G-20 lalu berlanjut menjadi ketua ASEAn akan hadir pertemuan G-7 itu bisa membangun jejaring di level global sehingga bisa menawarkan terobosan2 sehingga dunia bisa terhindar konflik tajam dan resesi berikutnya.

jokowi menikmati approval rating mungkin utk pertama kali dalam survei2 yang dilakukan itu tembus 80 persen, ada modal besar ttg itu. ekonomi indonesia dipandang titik terang ekonomi dunia. dibuktikan bps pertumbuhan ekonomi kuartal ini jauh di atas prediksi. 5,03 persen.

indonesia terbebas dari resesi ekonomi?

tidak ada indikasi indonesia masuk resesi ekonomi tahun ini. kendali harga, kendali inflasi ke komoditas2 strategis yang ditekankna presiden ada 11-13 komoditas pangan dan energi jadi mungkin satu2nya negara di dunia yang punya presiden yang tiap hari harus diberi informasi aktual sehingga pengendalian harga itu terpadu.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Baca Juga

Komentar