Kadinkes Perintahkan Anak-anak di Sumut Wajib Imunisasi
Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Sumut mengadakan webinar "Cegah Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan Imunisasi Rutin Lengkap" dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2023. Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menegaskan pemberian imunisasi di Indonesia bersifat wajib.
"Harus imunisasi untuk memproteksi spesifik individu, membentuk kekebalan kelompok dan untuk memproteksi lintas kelompok," kata Alwi, Rabu (10/5/2023).
Alwi mengungkapkan, ada sebanyak 154.190 anak yang tidak pernah mendapatkan pelayanan imunisasi. Salah satu faktor penyebabnya adalah COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
"Sebagaimana kita ketahui dengan terjadinya COVID-19 kemarin, program-program kita banyak yang terbengkalai karena Posyandu banyak tutup, pelaksanaan imunisasi dasar dan rutin terganggu sehingga cakupan kita rendah maka konsekuensinya bahaya KLB," jelasnya.
Petugas Imunisasi UNICEF Indonesia, dr. Dita Ramadonna juga menambahkan alasan mengapa banyak anak yang tidak diimunisasi. Anak-anak tersebut pun berisiko tinggi untuk terkena KLB.
"Tak punya cukup waktu untuk diskusi, tak yakin akan bahaya penyakit, efek samping vaksin, waktu pelayanan puskesmas/posyandu yang tak sesuai, tak percaya dengan petugas kesehatan, dan banyak lagi," ucap dr. Dita.
Oleh karena itu, dokter spesialis anak dari Universitas Sumatera Utara (USU), dr. Ika Tanjung pun menguraikan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dia menyebutkan, jenis vaksin yang bisa mencegah penyakit tertentu.
"Vaksin BCG untuk penyakit TBC, vaksin Hepatitis B untuk Hepatitis B, vaksin Polio (OPV & IPV) untuk poliomielitis, vaksin DPT-HB-Hib (Pentavalen) untuk difteri, pertusis, tetanus, radang otak juga Hepatitis B, serta vaksin MR untuk campak dan rubella," sebut dr. Ika.
Untuk tempat pelayanan imunisasi, orang tua bisa membawa anak-anak yang akan mendapatkan vaksin ke fasilitas kesehatan pemerintah, seperti rumah sakit dan Puskesmas. Selain itu, ada juga bidan atau dokter praktik, klinik, Posyandu dan pos imunisasi lainnya.
Artikel ini ditulis Felicia Gisela Sihite, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
Komentar
Posting Komentar