Pilihan

Kenali Ciri-ciri Stunting pada Anak, Sering Sakit sampai Lambat Berbicara! By BeritaSatu

 

Kenali Ciri-ciri Stunting pada Anak, Sering Sakit sampai Lambat Berbicara!

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Ciri-ciri stunting pada anak.
Ciri-ciri stunting pada anak.

Jakarta, Beritasatu.com – Orang tua perlu mengetahui ciri-ciri stunting pada anak agar anak bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Bagaimana ciri-ciri anak yang mengalami stunting?

Kasus stunting di Indonesia masih belum usai. Meski prevalensi stunting di Indonesia terus turun, dimana prevalensi stunting turun ke angka 21,6% di 2022 dari yang sebelumnya 24,4% pada 2021, tetapi masalah ini masih belum teratasi. Apalagi standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus di bawah dari 20% yang mana Indonesia belum mencapai standar tersebut.

Dari data di atas, pemerintah sudah berupaya untuk menekan angka prevalensi stunting. Namun, tentu saja pemerintah tidak bisa bergerak sendirian. Semua sektor harus aktif bergerak untuk mengatasi masalah stunting, termasuk orang tua anak. Orang tua tidak perlu melakukan hal yang sulit, cukup ketahui informasi seputar stunting, mulai dari pengertian, ciri-ciri, sampai penanganannya.

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi yang terjadi pada anak. Anak stunting bisa dikenali karena mereka menunjukkan ciri-ciri tertentu. Pertanyaannya, bagaimana ciri-ciri anak yang mengalami stunting?

Ciri-ciri Anak Stunting

  • Lambatnya Perkembangan Mental dan Kognitif

Anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif. Hal ini meliputi kemampuan berpikir, belajar, hingga berbicara. Anak juga akan mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti proses belajar di sekolah maupun rumah.

  • Pencapaian Akademik Terhambat

Lambatnya perkembangan mental dan kognitif anak berkaitan dengan terhambatnya pencapaian akademik mereka. Hal ini yang memungkinkan mereka kesulitan berkonsentrasi dan memahami konsep-konsep yang kompleks. Tentu saja dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut akan mempengaruhi performa akademik mereka dan masa depan pendidikan mereka.

  • Tinggi dan Berat Anak Lebih Kecil dari Teman Seusianya

Salah satu ciri utama anak stunting adalah fisiknya yang kecil. Anak yang mengalami stunting umumnya punya postur kecil dan pendek dibanding anak lain di usia yang sama. Begitu juga dengan berat badannya. Pertumbuhan anak akan tertinggal secara signifikan ketika mengalami stunting.

  • Terhambatnya Pertumbuhan Gigi Anak

Selain tinggi badan, ciri stunting juga dapat dikenali dengan terhambatnya pertumbuhan gigi pada anak. Fenomena ini juga bisa disebabkan oleh gangguan fisik pada gusi atau tulang rahang anak, sehingga memicu kemungkinan terhambatnya kemunculan gigi.

  • Kondisi Tubuh Lemah dan Kurang Energi

Fisik yang lemah dan kurang energi merupakan salah satu ciri lain stunting pada anak. Mereka cenderung mudah lelah, memiliki stamina yang rendah, dan sulit untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik sehari-hari dari kebanyakan anak pada umumnya. Hal ini dipicu dari terhambatnya perkembangan otot dan kekuatan tubuh pada anak. Jadi tidak heran apabila anak yang mengalami stunting akan mudah merasa kelelahan.

  • Rentan Sakit

Anak yang stunting kekebalan tubuhnya lemah sehingga rentan terhadap penyakit dan infeksi. Mereka kerap mengalami masalah kesehatan seperti diare, infeksi saluran pernafasan, dan penyakit lainnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Penanganan Stunting pada Anak

Setelah mengetahui ciri-ciri stunting pada anak, berikut cara mengatasi stunting yang bisa dilakukan. Melansir dari Warta Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak.

1. Menambahkan Gizi pada Makanan Anak
Memberikan anak makanan yang bergizi dengan memenuhi 4 sehat 5 sempurna merupakan salah satu langkah penanganan stunting. Orang tua harus memastikan anak mendapatkan makanan yang kaya gizi esensial, seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral.

Selain itu, diperlukan pula makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang seimbang dan berkualitas pada anak usia 6 bulan. Anak juga dapat diberikan suplemen penambah gizi tertentu, seperti zat besi, vitamin A, atau nutrisi mikro lainnya.

2. Perhatikan Sanitasi
Dalam kehidupan, akses terhadap air bersih menjadi salah satu hal terpenting. Begitu pula dalam kasus stunting. Anak harus dipastikan memiliki akses yang memadai terhadap air bersih yang aman untuk diminum dan digunakan. Di samping itu, orang tua juga dapat mengajarkan serta menerapkan praktik sanitasi yang baik. Upaya yang dilakukan bisa meliputi mencuci tangan dengan sabun secara rutin, menjaga kebersihan makanan, dan mengelola limbah dengan benar.

3. Rutin Periksa Kesehatan
Orang tua dapat melakukan kunjungan rutin ke dokter atau petugas kesehatan lainnya. Langkah ini guna memantau perkembangan dan pertumbuhan anak secara berkala. Imunisasi juga menjadi langkah penting untuk melindungi anak dari penyakit infeksi yang akan mempengaruhi pertumbuhan mereka.

4. Berikan Pendidikan dan Stimulasi
Memberikan pendidikan sejak dini kepada masyarakat terkait stunting adalah satu cara efektif untuk menangani kasus tersebut. Kampanye ini dapat dilakukan oleh para penyuluh kesehatan kepada masyarakat terkait pentingnya gizi yang baik, sanitasi yang benar, dan perawatan kesehatan yang memadai bagi anak-anak. Tak hanya itu, komunitas juga berperan penting untuk mengawal aktivitas kampanye terkait stunting tersebut.

Demikian ciri-ciri stunting pada anak dan cara penanganannya. Semoga bermanfaat!

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek