Pabrikan KAI Korea Selatan Berharap Indonesia Membeli Jet Tempur FA-50 Buatannya - Zona Jakarta

 

Pabrikan KAI Korea Selatan Berharap Indonesia Membeli Jet Tempur FA-50 Buatannya - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Tak ada angin tak ada hujan, pabrikan asal Korea Selatan Korea Aerospace Industries (KAI) mengincar Indonesia atas penjualan jet tempurnya.

KAI ingin perluas pangsa jet tempur FA-50 buatannya, dan salah satu tujuan adalah Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi untuk menambahkan FA-50 untuk menambahkan jet latih T-50 yang sudah ada”, terang Flight Global di artikel KAI works to sell updated FA-50s to existing customers edisi 26 Juli 2024.

Kendati demikian, Shin Dong Hak selaku wakil presiden pengembangan bisnis internasional di KAI mengatakan belum ada keputusan pasti dari Indonesia.

“Belum ada keputusan yang diambil dalam waktu dekat, karena Jakarta perlu memasukkan akuisisi pesawat tersebut ke dalam rencana anggaran jangka panjangnya”, kata Shin.

Logis saja KAI melihat Indonesia sebagai calon pembeli FA-50, karena Jakarta sudah memiliki T-50.

Mengutip Benar News edisi 21 Agustus 2021, Indonesia pertama membeli 16 unit T-50 pada 2011 lalu.

Lalu menurut kabar terakhir, Indonesia bermaksud membeli kembali total 6 unit T-50 sebagai upaya modernisasi pertahanan TNI AU, (21/7/21).

“Unit T-50 yang datang bakal menambah jumlah jet tempur sejenis yang sebelumnya sudah dioperasikan di Skadron Udara 15 Wing 3 Lanud Iswahjudi (Magetan, Jawa Timur)”, ucap Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah.

T-50 adalah jet tempur yang dikembangkan KAI dengan bantuan pabrikan Amerika yaitu Lockheed Martin.

Baca Juga: Malaysia Secara Resmi Umumkan FA-50 Pesanannya Akan Dilengkapi Radar Tercanggih Abad Ini

Sedari awal, T-50 dirancang sebagai jet tempur kelas ringan.

Sementara di Indonesia, T-50 dipersiapkan untuk para penerbang yang nantinya akan mengoperasikan F-16 sebagai jet tempur murni.

“Sebagai jet latih, T-50 sudah cukup memadai untuk transisi ke F-16.

T-50 memiliki kemampuan membawa senjata meski ukuran ringan, seperti kanon ukuran kecil 20 mm, misil air to intercept (AIM) jarak menengah, juga bom cluster”, kata peneliti pertahanan dan militer senior Marapi Consulting & Advisory, Beni Sukadis.

Kembaran T-50 TNI AU akan ikuti latihan multinasional Pitch Black 2024 di Australia

Kembaran T-50 TNI AU akan ikuti latihan multinasional Pitch Black 2024 di Australia

Perbedaannya, FA-50 dirancang sedari awal sebagai jet tempur sedangkan T-50 adalah jet latih meski tetap dapat membawa persenjataan yang terbatas.

Mengutip artikel Simple Flying edisi 4 Januari 2024, T-50 dikembangkan pada tahun 1990an yang sedari awal dirancang sebagai jet latih.

Namun dengan beberapa modifikasi, T-50 juga dapat membawa sejumlah persenjataan.

Pada akhirnya KAI membuat varian lebih ambisius dari T-50, yaitu FA-50 yang murni sebagai jet tempur.

Secara tampilan akan terlihat sama, namun teknologi di dalamnya benar-benar berbeda.

Baca Juga: Tetangga Indonesia Menunggu Kedatangan Jet Tempur Barunya, FA-50 Akan Lengkapi Kekuatan Negeri Jiran di Tahun 2026

“FA-50 adalah varian tempur dari T-50, mendapat peningkatan lebih maju dalam peran tempur alih-alih pelatihan”, jelasnya.

Beberapa peningkatan terlihat pada avionik, sistem data-link, radar yang mampu mendeteksi lebih jauh, peningkatan opsi persenjataan, peningkatan kapasitas bahan bakar, mesin yang berbeda dan tentu lebih mumpuni, bahkan sistem pencitraan pada helm juga berbeda dibanding T-50.

***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya