MBG di Cimahi Tinggalkan Jejak Karbon, Sampah Makanan 60 Kg Per Hari

 Kesehatan 

MBG di Cimahi Tinggalkan Jejak Karbon, Sampah Makanan 60 Kg Per Hari

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyisakan jejak karbon di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Menu makanan yang diharapkan habis dalam satu kali makan siang, nyatanya masih banyak tersisa.

Selain dari sisa makanan siswa, sampah makanan juga didapat dari ruang pengolahan makanan.

Sampah makanan itu terlihat menumpuk saban hari sejak dimulainya program makan siang bergizi gratis pada Senin (6/1/2025) lalu.

Menteri Keamanan Israel Ancam Tinggalkan Pemerintahan Netanyahu

Baca juga: Target Wali Kota Terpilih: Ingin Kantor Gubernur Dedi Mulyadi di Tasik dan Semua Siswa Dapat MBG

PIC dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Arara Visi Hijau, Adam Darmawan, mengatakan bahwa dari hasil evaluasi selama 5 hari, terdapat rata-rata tumpukan sampah makanan sebesar 50 hingga 60 kilogram.

"Rata-rata untuk satu hari (sampah makanan) itu 50 sampai 60 kilogram. Itu sampah dari sisa makanan anak-anak digabung dengan sampah produksi di kitchen kita," ungkap Adam saat dihubungi, Jumat (10/1/2025).

Banyaknya sampah makanan ini terjadi akibat banyak siswa yang tidak menghabiskan semua menu makanan dengan alasan beragam.

Baca juga: DLH Jakarta Bakal Kelola Sampah dari Program Makan Bergizi Gratis Jadi Pakan Magot

"Pastinya sampah organik, karena anak-anak enggak selalu habis makanannya, karena karakternya kan kebanyakan enggak suka sayur. Ada juga sampah anorganik yang kita hasilkan," jelasnya.

Sebagai upaya pengurangan penumpukan sampah, pihaknya melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik.

Selanjutnya, sampah organik diserahkan kepada pegiat lingkungan untuk proses magotisasi.

Baca juga: UMKM Diminta Dilibatkan Dalam Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta

"Untuk organik, sejauh ini kita berdayakan magotisasi dulu. Kemarin ada arahan juga untuk komposting, cuma belum. Kemudian untuk sampah kertas dan plastik, itu kita kerja sama dengan bank sampah. Jadi sampahnya sudah kita pilah," sebut Adam.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menyebutkan bahwa sampah yang dihasilkan pada program MBG ini sudah diantisipasi sejak awal dengan ketentuan pihak katering yang melakukan pengolahan sampah.

"Jadi persiapan sejak November, ini sudah dibahas waktu kami diundang ke Kodim 0609/Cimahi. Memang disepakati bahwa sampah dikelola oleh pihak katering," kata Chanifah.

Baca juga: Uji Coba MBG di Kota Mataram Dimulai Pekan Depan, Nilainya Rp 15.000 Per Porsi

DLH Kota Cimahi mengarahkan agar sampah sisa produksi maupun sisa makanan dikelola tanpa meninggalkan jejak hingga harus dibuang ke TPA.

"Saya memberikan arahan intinya mereka harus mengelola sampah dengan baik. Misalnya sekarang, kami arahkan untuk dikelola melibatkan pegiat magot. Untuk ke depannya bisa melibatkan pihak swasta," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Kanada-Meksiko, 2 Negara yang "Dihukum" Trump tapi Bantu Kebakaran LA

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita