Hukum Tidak Baca Doa Qunut saat Sholat Subuh, Ustadz Abdul Somad Anjurkan Lakukan ini Sebagai Ganti - Surya
Hukum Tidak Baca Doa Qunut saat Sholat Subuh, Ustadz Abdul Somad Anjurkan Lakukan ini Sebagai Ganti
SURYA.CO.ID - Bagaimana hukumnya jika tidak membaca doa Qunut saat Sholat Subuh? Ustadz Abdul Somad sarankan untuk mengganti dengan ini.
Sebagian umat Islam mungkin pernah tidak membaca doa qunut Subuh karena lupa.
Lupa membaca doa qunut kemudian mengingatnya dalam sholat, makan dianjurkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi.
Hal ini didasarkan pada pendapat Madzhab Syafi'i, salah satu madzhab yang banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Menurut Madzhab Syafi'i, membaca doa qunut dalam Sholat Subuh hukumnya sunnah ab'adl, yaitu apabila ditinggalkan maka dianjurkan melakukan sujud sahwi.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramanya menjelaskan perkara tersebut. Ia awalnya membacakan pertanyaan dari salah satu jamaah.
"Ketika sholat subuh saya lupa baca qunut, baru setelah salam saya teringat, apa yang kudu daya lakukan pak ustadz?" kata Ustadz Abdul Somad membaca pertanyaan tersebut.
Ustadz Abdul Somad lantas memberikan jawaban menurut Madzhab Syafi'i.
"Sujud sahwi kalau engkau bermadzhab Syafi'i," ungkap UAS tegas.
Ustadz Abdul Somad mengilustrasikan, apabila lupa membaca doa qunut dan baru ingat saat sujud, maka dianjurkan tetap lanjutkan gerakan sholat, selanjutnya menambahkan sujud sahwi sebelum salam.
"Sujud dua kali membaca doa sujud syahwi, lalu salam. Begitu juga imam ketika lupa baca doa qunut, maka imam sujud sahwi, sementara makmum ikut," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip dari ceramah yang diunggah YouTube Islam Taat pada 6 Juni 2020.
Tata Cara Sujud Sahwi
Berikut tata cara sujud sahwi jika merasa gerakan sholat kurang, yaitu dilakukan sebelum salam.
Berikut penjelasan hadist tentang tata cara sujud sahwi:
“Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan sujud sahwi:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu
"Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa".
- doa qunut sholat sendiri, tulisan Arab dan arti.
اَللهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَاأَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ
(Allaahumahdinii fiiman hadait, Wa aafinii fiiman aafait, Watawallani fiimangtawallait, Wabaariklii fiimaa a toit, Waqini birahmatika syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha alaik, Wainnahu layadzillu mawwalait, Walaya izuman aadait, Tabarak tarabannaa wata aalait, Falakal hamdu alamaa qadhait, Astag firuka wa atuubu ilaik, Washallalloohu ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala aalihi washahbihi wabaarik wasallam)
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau Pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya”.
- Doa qunut saat menjadi imam:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ
Allahhummahdinaa fiiman hadait
'Aamiin' (jamaah)
وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ
Wa'a finaa fiman 'aafait
'Aamiin' (jamaah)
وَقِنَابِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ
Wa qinaa birahmatika syarra maa qadhait.
'Aamiin' (jamaah)
Sisanya itu bukan doa tapi pujian, makmum ikut baca:
فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ , وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّمَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik. Wa innahu laayadzilu man walait. Wa laa ya'izzu man 'aadait. Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqadhait. Astaghfiruka wa'atuubu ilaik. Wasallallahu 'ala," jelas Ustadz Abdul Somad.
Komentar
Posting Komentar