Pengungsi Tanah Gerak Pulung dan Sawoo Alami Gangguan Kesehatan Ringan
PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Menjalani hidup di tenda pengungsian memang tak mudah. Kondisinya berbeda dengan tinggal di rumah sendiri. Faktor kesehatan menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan. Kesehatan pengungsi paling rentan terhadap persebaran penyakit menular.
Hal ini disadari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo. Mereka menerjunkan petugas medis ke lokasi pengungsian warga di dua titik sekaligus. Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan, pelayanan kesehatan diberikan kepada pengungsi di Desa Bekiring, Pulung dan Desa Tumpuk, Sawoo.
Tenaga medis puskesmas dan pondok kesehatan desa (ponkesdes) secara bergantian ditugaskan memantau kondisi mental dan fisik para pengungsi. ‘’Secara berkala kami lakukan pemeriksaan kesehatan, lewat petugas di lapangan termasuk menerima setiap keluhan pengungsi,’’ kata Dyah.
Dyah membeberkan, dari hasil laporan petugas di lapangan dipastikan kondisi pengungsian cukup baik. Tidak ada masalahan kesehatan berarti yang dialami pengungsi. Kendati mayoritas mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti keluhan sakit kepala, perut, hingga kulit. ‘’Diberikan obat-obatan, termasuk memeriksa tekanan darah secara rutin,’’ imbuhnya.
Kadinkes menyebut sejumlah kendala yang dihadapi petugas kesehatan. Medan ekstrem cukup menyulitkan petugas menjangkau lokasi pengungsian. Pun tak jarang mereka mendapati tenda pengungsian sepi. ‘’Biasanya pas petugas kami tiba di lokasi tenda darurat, pengungsi tidak ada di tempat. Karena mereka juga harus bekerja, ada yang bertani,’’ ungkapnya.
Selain memantau kesehatan, petugas juga mengedukasi pengungsi. Dyah berpesan warga mengonsumsi makanan bergizi serta menjaga kebersihan selama tinggal di tenda pengungsian. ‘’Pola hidup bersih sehat kami harapkan tetap dilakukan semaksimal mungkin agar terhindar dari penyakit,’’ ucapnya. (gen/kid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar