Banyak Fenomena Astronomi Menarik di 2025, BRIN Ungkap Jadwal Mulai Parade Planet hingga Hujan Meteor - PRFM News
Fenomena Alam,
Banyak Fenomena Astronomi Menarik di 2025, BRIN Ungkap Jadwal Mulai Parade Planet hingga Hujan Meteor - PRFM News
PRFMNEWS – Fenomena astronomi sangatlah beragam yang terjadi setiap tahun dengan jadwal beragam. Lantas, fenomena astronomi apa saja yang diprediksi terjadi pada sepanjang tahun 2025 dan bisa maupun tidak bisa diamati di Indonesia ?
Peneliti Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gerhana Puannandra Putri dalam Talkshow DOFIDA (Dialog, Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa) edisi ke-11 dengan topik “Intip Fenomena Astronomi 2025", Senin 2 Desember 2024, menjawab pertanyaan tersebut.
Peneliti BRIN tersebut mengungkapkan fenomena astronomi yang beragam dapat diamati secara langsung, baik menggunakan mata telanjang maupun butuh bantuan alat tertentu seperti teleskop.
Baca Juga: 5 Lokasi Di Bandung untuk Mengamati Hujan Meteor Taurid Malam Ini, Catat Waktunya
Benda langit yang bisa diamati oleh mata antara lain bulan, bintang/rasi bintang, planet, dan meteor. Sedangkan yang dapat diamati melalui teleskop antara lain bulan, bintang, planet, satelit alami, dan deep space object (nebula, galaksi).
Adapun pada tahun 2025, fenomena astronomi menarik yang bisa diamati, ujar Gerhana, di antaranya parade planet, gerhana bulan total, hujan meteor, dan okultasi planet/bintang terang. Sehingga ia menyebut 2025 sebagai tahun yang istimewa bagi pegiat astronomi.
Parade planet pada 2025, jelasnya, merupakan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Baca Juga: Biskita Trans Wibawa Mukti Resmi Operasi, KAI: Dukung Mobilitas Pengguna LRT dan KRL di Bekasi
"Namun hanya empat planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Sebab Uranus yang redup sulit dibedakan dari bintang lainnya,” ungkapnya.
Di samping itu, ia menyebutkan akan ada satu fenomena gerhana Bulan total yang bisa dilihat oleh masyarakat Indonesia, dan diprakirakan terjadi pada 7 September 2025.
"Fenomena ini akan berlangsung mulai pukul 22.30 hingga pukul 03.30 WIB keesokan harinya. Jadi siap-siap saja tanggal 7 September, kita bisa mengamati gerhana Bulan," ujarnya.
Dia mengatakan gerhana Bulan total ini aman diamati dengan mata telanjang, dan saat puncaknya, bulan akan tampak kemerahan akibat pembiasan cahaya oleh atmosfer Bumi.
Kemudian, jelas Gerhana, terdapat berbagai hujan meteor yang bisa diamati, seperti hujan meteor Quadrantids (akhir Desember 2024-Januari 2025), Lyrids (April), Eta Aquarids (April–Mei), Perseids (Juli–Agustus), Draconids dan Orionids (Oktober), Leonids (November), dan Geminids (Desember).
Baca Juga: BRIN Ungkap Fakta Ilmiah Fenomena Bulan Kembar yang Viral di Medsos
Gerhana menjelaskan bahwa setiap hujan meteor memiliki ciri khas tersendiri, baik dari asal-usul batuannya, seperti dari komet atau asteroid, hingga jumlah meteoroid yang terlihat.
Hujan meteor disebabkan oleh debu sisa komet dan asteroid yang berada pada orbit Bumi. Jadi jika Bumi melewati lokasi tempat debu tadi berada, maka hujan meteor akan terjadi, pada waktu yang sama setiap tahunnya.
"Ada hujan meteor yang dia cuma bisa terlihat sedikit, mungkin hanya 20-30 meteor per malam, tapi ada juga yang hujan meteor itu sangat banyak. Jadi, bisa kelihatan cahayanya itu ada banyak sekali yang jatuh, itu bisa sampai 100 meteor per malam," paparnya.
Di samping itu, terdapat pula peristiwa okultasi bintang Betatauri yang diprakirakan terjadi pada 11 Oktober 2025, dan dapat diamati dari Indonesia.
Melalui paparan ini, Gerhana berharap informasi ini bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan baru bagi masyarakat.
Baca Juga: Aliran Sungai Citarum Jabar Tercemar Bahan Aktif Obat Membahayakan, BRIN Ungkap Penyebabnya
“Dari fenomena astronomi yang terjadi, kita dapat melihat pengetahuan dan meneliti riset dan informasi apa saja yang berhubungan dengan fenomena tersebut yang dapat diperoleh dari pengamatan,” tuturnya.
Ia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk sesekali melihat keindahan fenomena antariksa yang terjadi, sehingga dapat mengambil hikmah dan pengetahuan dari setiap peristiwa alam yang terjadi.
“Sekali-sekali, cobalah melihat ke langit, dimana banyak sekali benda menakjubkan yang dapat dinikmati keindahannya dan juga digali kekayaan pengetahuannya,” pungkas Gerhana. ***
Komentar
Posting Komentar